Dalam dunia konstruksi, istilah slumb beton menjadi istilah yang cukup penting dan harus diketahui oleh para pelakunya. Seperti sudah diketahui bahwa penggunaan dari beton untuk konstruksi bangunan biasanya mempunyai sejumlah kriteria tertentu.
Hal tersebut sangat penting untuk diketahui agar sebuah bangunan yang telah dibangun mempunyai kekuatan serta daya tahan dengan jangka waktu lama. Selain itu juga agar bangunan tersebut tidak mudah mengalami roboh.
Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui slump test beton ini. Bagi sebagian besar orang mungkin masih cukup asing dengan istilah satu ini, karena itulah penting agar memahami penjelasan dari kami di bawah ini.
Daftar isi konten:
Pengertian dari Slump Beton
Slump adalah salah satu istilah dalam dunia konstruksi untuk bisa mengukur konsistensi pada beton agar tetap segar. Slump tersebut mengaku pada ukuran yang akan digunakan buat menentukan jumlah beton yang bisa dicampur, dipindahkan dan dibentuk dalam dunia konstruksi.
Proses dari slump tersebut biasanya akan diukur dengan menggunakan satuan milimeter serta didefinisikan sebagai perbedaan antara beton segar di dalam cetakan sebelum dan sesudah cetakan diangkat dari beton.
Biasanya slump beton yang ideal sangat tergantung pada jenis beton yang akan digunakan di dalam dunia konstruksi. Tetapi secara umum biasanya berkisar antara 50 hingga 100 mm buat aplikasi konstruksi secara umum.
Apabila tingkat keenceran beton semakin encer maka proses pelaksanaan di lapangan juga dapat dilakukan dengan mudah. Besaran dari nilai slump sendiri adalah tingkat keenceran dari adukan di dalam proses pengerjaan.
Apa Fungsi Slump Beton?
Proses dari tes beton slump sendiri merupakan salah satu cara yang bisa digunakan untuk mengukur tingkat konsistensi beton segar. Selain itu, keberadaannya juga mempunyai fungsi penting di dalam proses konstruksi diantaranya adalah sebagai berikut:
Membantu Mengukur Kemudahan Proses Pengadukan
Dengan hadirnya pengujian inilah sebenarnya akan membantu dalam proses pengukuran agar lebih ringan selama proses pengadukan beton. Secara tidak langsung hal tersebut jelas akan berpengaruh langsung terhadap pekerjaan konstruksi.
Menentukan Bagaimana Kekuatan Beton
Adanya konsistensi beton sendiri ternyata dapat berpengaruh terhadap kekuatan beton sesudah mengeras. Disilah mengapa uji slump dapat menentukan bagaimana kekuatan dari beton yang akan dihasilkan.
Membantu Memastikan Kualitas dari Beton
Dengan hadirnya pengukuran slump ternyata juga dapat memastikan kualitas beton tersebut dengan maksimal. Ini jelas dapat meminimalisir adanya risiko kegagalan struktur sekaligus kerusakan pada sebuah bangunan.
Dapat Membantu Meningkatkan Efisiensi Pekerja
Proses slump sebenarnya juga dapat membantu untuk meningkatkan efisiensi pekerjaan di dunia konstruksi. Selain itu, juga dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan didalam proses menyelesaikan pekerjaan di bidang konstruksi.
Dapat Menjamin Keselamatan Kerja
Bukan hanya berfungsi untuk membantu menjamin adanya kualitas dari beton dalam konstruksi saja, tetapi pengujian ini juga menjadi salah satu bentuk untuk menjamin keselamatan kerja. Sebab beton terlalu kental atau cair biasanya akan membahayakan karyawan yang berada di lapangan.
Nilai dari Slump Beton
Nilai dari proses uji slump beton sendiri diperoleh melalui cara mengisi beton segar pada sebuah kerucut atau dikenal dengan kerucut abrams. Berikutnya, kerucut akan ditarik untuk menuju ke atas sehingga beton di dalamnya dapat bergerak turun.
Adapun besaran penurunan itulah dikenal dengan nilai slump. Jika ternyata nilainya semakin membesar, maka beton segar tersebut akan menjadi encer. Terdapat sejumlah faktor yang berpengaruh terhadap hasil besaran dari nilai pengujian tersebut.
Misalnya saja adalah ukuran butiran agregat yang digunakan, jumlah air yang digunakan hingga tidak adanya pengaruh air ke semen. Apabila jumlah air yang digunakan banyak maka nilainya juga akan semakin besar.
Bukan hanya itu saja, tetapi rongga udara yang terdapat pada beton juga akan mengeras dan membesar. Hal tersebut ternyata juga akan berpengaruh terhadap nilai koefisien di permeabilitas menjadi lebih tinggi juga.
Sebagai informasi tambahan, nilai dari permeabilitas ternyata bukan hanya di[pengaruhi oleh air atau semen saja, tetapi juga lainnya. Seperti faktor berat jenis agregat yang digunakan sekaligus nilai dari slump itu sendiri.
Apa Saja Alat yang Digunakan Untuk Pengujian
Di dalam proses pengujian konsistensi pada beton ini ternyata juga membutuhkan sejumlah alat yang harus disiapkan terlebih dahulu. Sudah bukan menjadi rahasia lagi apabila dunia konstruksi memang harus disiapkan dengan maksimal termasuk juga pengujian dari beton.
Apabila Anda ingin melakukan proses pengujian konsistensi pada beton ini, maka terdapat sejumlah alat yang harus disiapkan diantaranya adalah:
Spatula
Alat pertama adalah spatula dimana fungsinya adalah mencampurkan beton sebelum dimasukkan ke sebuah slump cone.
Slump Cone
Ini merupakan sebuah alat dengan bentuk kerucut dan terbuat dari material logam atau plastik. Untuk diamater biasanya adalah sekitar 10 cm untuk bagian atas, diameter bagian bawah 20 cm serta tinggi sekitar 30 cm.
Alat Pengukur Slump
Sesuai dengan namanya alat satu untuk mengukur tinggi beton yang jatuh dari slump cone apabila telah dicabut.
Air Meter
Sedangkan untuk alat ini digunakan buat mengukur kadar air yang terdapat di dalam campuran beton.
Timbangan
Sesuai dengan namanya, alat timbangan ini berguna untuk menimbang beton maupun bahan-bahan lainnya yang digunakan di dalam campuran beton.
Ember dan Kain Lap
Untuk alat ember dapat digunakan buat menampung beton sebelum dicetak ke dalam slump cone. Sedangkan untuk kain lap dapat digunakan membersihkan slump cone maupun alat pengujiannya jika selesai digunakan.
Trowel
Alat yang tidak kalah pentingnya adalah trowel dimana dapat digunakan untuk meratakan permukaan beton yang terdapat diatas slumb cone. Jangan khawatir karena trowel sudah disediakan oleh jasa penyewaan mesin sehingga tidak perlu membelinya.
Tahap Dari Persiapan Pengujian Slump
Sudah menyiapkan sejumlah peralatan dan bahan diatas untuk pengujian? Berikutnya adalah tahap pengujian. Dimana Anda bisa langsung mengikuti instruksi dibawah ini.
Persiapkan Alat dan Bahan
Tahap pertama adalah proses persiapan alat slump tes serta berbagai bahan yang digunakan. Untuk peralatannya sudah kami jelaskan sebelumnya, sedangkan bahannya berupa pasir, semen, batu pecah serta air.
Pengecekan Suhu dan Kelembaban Lingkungan
Pastikan apabila suhu dan tingkat kelembaban dari lingkungan pengujian tersebut sudah tepat. Untuk tingkat kelembaban sebaiknya jangan terlalu tinggi ataupun terlalu rendah.
Siapkan Lokasi Pengujian
Pastikan bahwa lokasi untuk proses pengujiannya sudah cukup lapang buat menampung semua peralatan yang akan digunakan dan aman untuk melakukan proses pengujian. Setelah itu, Anda dapat mempersiapkan contoh beton yang akan diuji tersebut.
Dalam dunia konstruksi, keberadaan dari istilah slump pastinya sudah tidak asing lagi. Sebab keberadaannya mempunyai peran cukup penting untuk mengetes tingkat kekuatan dari sebuah beton proyek konstruksi.
Dengan menggunakan pengujian itulah dapat membantu untuk memastikan kualitas beton, menentukan kekuatan beton hingga membantu efisiensi dari pekerjaan. Oleh sebab itulah, persiapkan dengan baik proses pengujian slump beton.