Pada proses pendirian bangunan diperlukan pemahaman yang baik terhadap struktur cakar ayam sloof kolom balok. Pasalnya, setiap elemen tersebut nantinya menentukan kekuatan dan ketahanan dari rumah atau bangunan yang dibuat.
Perlu diketahui, setiap jenis rumah ataupun bangunan pastinya mempunyai ketentuan-ketentuan tersendiri supaya bangunan dapat berdiri kuat sesuai keinginan. Oleh karena itu, penentuan ukuran serta perbandingan bahan sangat penting untuk diketahui.
Selain memahami ukurannya, Anda juga perlu mengerti betul apa yang dimaksud dengan cakar ayam, sloof, dan juga kolom balok. Nah, untuk mengetahui penjelasan tentang elemen tersebut, simaklah pembahasan berikut ini.
Daftar isi konten:
Mengenal Struktur Cakar Ayam Sloof Kolom Balok
Mencari tahu tentang apa itu struktur cakar ayam sloof kolom balok sangat penting bagi Anda yang ingin atau sedang belajar konstruksi bangunan. Pasalnya, setiap elemen tersebut mempunyai peranan penting terhadap berdirinya suatu bangunan.
Dengan memahaminya, diharapkan Anda dapat membuat bagian konstruksi tersebut dengan baik. Nah, berikut ini adalah pengertian dari istilah-istilah konstruksi bangunan tersebut.
1. Cakar Ayam
Secara sederhana, cakar ayam pada bangunan merupakan fondasi dangkal yang umumnya mempunyai bentuk persegi atau persegi panjang. Bagian ini mempunyai fungsi sebagai penerus dari beban struktur permukaan atas bangunan hingga bagian bawah lapisan tanah.
Dengan adanya cakar ini diharapkan bangunan dapat berdiri dengan kuat dan keras sehingga dapat tahan terhadap beban berat. Biasanya, fondasi ini dibangun menjadi satu dengan fondasi biasa dan peletakannya menggunakan pola grid atau persegi.
Fondasi cakar ayam pada bangunan umumnya diterapkan pada jenis bangunan bertingkat. Artinya, fondasi seperti itu tidak cuma diterapkan pada pembangunan rumah saja tetapi juga bangunan besar bertingkat lain seperti gedung bertingkat, masjid, dan lain sebagainya.
Lalu, untuk kelebihan dari fondasi ini antara lain adalah:
- Jenis fondasi ini bisa diaplikasikan dalam berbagai macam bangunan mulai dari bangunan biasa sampai dengan yang besar.
- Fondasi ini telah diakui oleh internasional sehingga kemampuan dan ketahanan yang dimilikinya sudah terjamin.
- Bisa diterapkan pada permukaan tanah lunak tanpa memerlukan pembuatan sistem drainase. Pemilihan cakar ayam bisa juga sebagai langkah mengurangi dampak kerusakan bangunan saat ada bencana alam.
- Cakar ayam hampir bisa digunakan di berbagai daerah Indonesia yang mempunyai karakter tanak gembur. Selain itu, penerapan di daerah perairan, rawa, dan persawahan juga tidak masalah.
- Dapat membuat bangunan menjadi lebih kuat karena memakai bana pipa beton di tanah dengan daya cengkeraman tinggi.
2. Sloof
Sloof atau balok alas merupakan elemen struktural yang berada di bagian dasar balok atau dinding. Sloof umumnya diletakkan di bagian bawah balok atau dinding bangunan dan mempunyai fungsi untuk mendistribusikan beban dari dinding ke lantai bawahnya.
Sederhananya, sloof merupakan penghubung dinding dan fondasi suatu bangunan. Peranan penting dari sloof ini adalah menjaga kekuatan dan stabilitas dari keseluruhan struktur bangunan yang sedang dibuat.
Sloof bisa dibuat menggunakan beberapa material konstruksi seperti baja, kayu, ataupun beton tergantung dari rancangan serta kebutuhan dari proyek pembangunannya. Seringkali sloof berukuran lebih besar dibanding balok atau dinding yang akan didukung.
Lalu, untuk fungsi dari sloof antara lain adalah seperti berikut:
- Mendistribusikan beban dari dinding ke fondasi yang ada di bawahnya. Hal ini bisa membantu mencegah terjadinya konsentrasi tekanan terlalu tinggi pada suatu titik yang dapat menimbulkan kerusakan struktural.
- Menjaga kestabilan dan kekuatan struktural suatu bangunan.
- Berperan sebagai penghubung dinding ke lantai atau fondasi. Elemen ini diberikan untuk memastikan lantai dan dinding dapat saling bekerja sama dalam menguatkan struktur bangunannya.
- Berfungsi membantu mengendalikan pergerakan lateral dinding. Contohnya pada saat ada tekanan angin kuat, gempa bumi, dan lain sebagainya.
- Menangani beban lateral seperti gempa bumi, beban angin, dan kondisi lain yang bisa memberikan pengaruh terhadap kestabilan bangunannya.
3. Kolom
Kolom adalah batang tekan vertikal yang bertugas untuk menjadi pemikul beban dari balok. Rangka kolom tertancap atau terpasang tepat di atas sloof yang menjadi fondasi utama.
Kolom mempunyai bentuk vertikal dengan memasangkan rangka besi yang telah di beton. Rangka besi di sini dimaksudkan sebagai penahan supaya bangunan bisa berdiri secara kuat dan kokoh.
Kemudian untuk fungsi utama dari kolom adalah sebagai penerus beban ke semua bagian bangunan menuju arah fondasi sloof. Pembuatan kolom harus diperhatikan dengan saksama supaya daya tahan bangunannya terjamin.
4. Balok
Balok merupakan elemen konstruksi yang dijadikan sebagai dudukan lantai. Bentuk dari balok ini pastinya adalah horizontal dan strukturnya terbentang ke semua bagian bangunan secara merata.
Lantai pada gedung bertingkat tidak bisa mempunyai kekuatan yang bagus jika tidak ada bentangan balok di bagian bawahnya. Penggunaan balok juga berlaku dalam pembuatan konstruksi jembatan dan jalan yang memerlukan dudukan.
Lebih spesifik lagi, fungsi dari balok adalah untuk mengikat kolom pada lantai atas. Saat dipasang balok, struktur bangunan tidak akan mengalami regangan dan akan menjadi semakin kuat karena beban telah ditahan langsung oleh balok.
Pada sisi lainnya, balok kemudian akan menyalurkan berat beban ke bagian kolom dan selanjutnya menuju ke sloof. Selain bertugas menyalurkan beban, keberadaan balok pada konstruksi juga berfungsi untuk menjaga stabilitas dan kelenturan bangunan.
Ukuran Sloof Rumah 1 Lantai dan 2 Lantai
Setelah mengetahui pengertiannya, akan berikan juga rekomendasi ukuran penggunaan sloof pada rumah 1 dan 2 lantai. Berikut adalah penjelasan tentang ukurannya:
1. Sloof 1 Lantai
Pada jenis rumah 1 lantai dapat digunakan ukuran besi sloof lebar 15 cm dan tingginya 20 cm. Dalam hal ini digunakan tulangan utama 4 dengan diameter 10 mm, sementara begelnya mempunyai diameter 8 mm dan berjarak 15 cm.
2. Sloof 2 Lantai
Lalu untuk rumah 2 lantai dapat digunakan sloof dengan dimensi ukuran lebar 20 cm dan tingginya 30 cm. Besi beton utama yang digunakan jumlahnya 8 buah dengan diameter 12 mm dan begel berdiameter 8 mm berjarak 10 cm.
Itulah referensi untuk penentuan ukuran sloof baik pada bangunan rumah 1 lantai maupun 2 lantai. Dengan memilih ukuran yang tepat tentunya, rumah dapat dibangun secara kuat dan kokoh sehingga aman saat ditinggali.
Ukuran Cakar Ayam Rumah 1 Lantai dan 2 Lantai
Berikutnya akan diberikan juga berapa ukuran dari cakar ayam untuk rumah 1 dan 2 lantai. Berikut adalah penjelasan ukurannya:
1. Untuk Rumah 1 Lantai
Penggunaan pada bangunan 1 lantai umumnya dapat menggunakan ukuran 60 sampai dengan 65 cm. Pemasangan dari fondasi ini juga tidak perlu terlalu dalam karena beban rumah seperti ini tidak begitu besar.
2. Untuk Rumah 2 Lantai
Biasanya, ukuran fondasi ini dapat disesuaikan dengan jumlah lantai dari bangunannya. Nah, khusus pada bangunan berlantai 2 dapat digunakan ukuran 60 sampai dengan 80 cm dengan tebal 20 cm.
Namun, size tersebut hanya bisa diterapkan jika pada lantai atas hanya dipakai untuk kamar tidur, ruang keluarga, atau jenis ruangan kecil lainnya. Lalu jika ingin dipakai untuk skala kebutuhan lebih besar maka ukurannya dapat diperbesar lagi.
Penjelasan tentang struktur cakar ayam sloof kolom balok di atas diharapkan dapat membantu Anda untuk mengenal lebih banyak tentang elemen konstruksi bangunan. Pastinya, kehadiran dari element tersebut sifatnya disesuaikan dengan kebutuhan konstruksi.
Selain itu, ukuran yang digunakan juga beragam tergantung apakah akan digunakan pada bangun 1 lantai ataukah 2 lantai. Untuk bangunan 1 lantai bisa digunakan ukuran standar SNI, sedangkan pada bangunan yang memerlukan kekuatan lebih pada lantai atas ukurannya bisa ditambahkan sesuai kebutuhan.