Proses acian dinding atau mengaci merupakan kegiatan untuk menutup pori-pori serta menghaluskan hasil plesteran. Dengan kata lain, mengaci akan dilakukan setelah plesteran sudah mengering secara sempurna untuk menjadikannya lebih halus.
Hanya saja, perlu diketahui bahwa acian dan plesteran mempunyai proses serta bahan berbeda-beda tergantung dari kebutuhan. Biasanya mengaci membutuhkan waktu sekitar 3 minggu agar mendapatkan hasil lebih maksimal.
Daftar isi konten:
Beberapa Tahap Acian Dinding
Pada dasarnya, ketika sudah diaci, maka dinding akan menjadi lebih halus. Setelah itu, hasil acian dinding siap untuk dicat. Apabila tidak diaci terlebih dahulu atau pengacian salah komposisi, besar kemungkinan akan muncul retakan halus pada dinding di kemudian hari. Sebagai gambaran, berikut adalah beberapa proses yang perlu dilakukan.
1. Mempersiapkan dinding
Tahap pertama perlu dilakukan adalah mempersiapkan dinding yang akan diaci terlebih dahulu. Sebaiknya Anda mengaci dinding terlebih dahulu sejak awal pendirian dinding rumah. Tentu saja untuk mendapatkan hasil maksimal, pastikan gunakan material berkualitas mulai dari semen, air, batu bata, hingga pasir.
Selain itu, mengaci dalam rentang waktu sekitar 3 hari setelah menerapkan plesteran juga akan membantu mendapatkan hasil acian bagus. Gunakan semen plastering berkualitas seperti SCG dengan tujuan pengacian akan jauh lebih mudah.
Ketika dinding sudah siap serta telah diplester, diamkan beberapa hari sampai benar-benar kering. Kemudian, basahi menggunakan air dengan tujuan plesteran tersebut tidak terlalu banyak menyerap air dari acian pada dinding.
Pasalnya, apabila plesteran terlalu banyak menyerap air maka acian akan kurang menempel secara sempurna. Hasilnya, dinding akan menjadi retak saat sudah kering. Tak hanya itu saja, acian yang cepat mengering akan mengakibatkan permukaannya berdebu.
2. Mulai mengerjakan acian
Selanjutnya, Anda bisa mulai untuk membuat pasta acian tembok. Buat adukan dari campuran air dan semen. Masukkan bubuk semen pada wadah secukupnya. Gunakan ember untuk lebih mudahnya. Kemudian, tuangkan air pada bubuk semen sedikit demi sedikit.
Penuangan air seperti ini bertujuan agar bubuk bisa menjadi pasta dengan lebih baik. Apabila masih padat, tambahkan air pada semen. Akan tetapi, jika campuran terlihat terlalu cair, maka tambahkan semen guna membuatnya jadi lebih kental.
Jika dirasa sudah mendapatkan tekstur pasta, ambil adukan menggunakan roskam dan aplikasikan pada dinding yang telah diplester sebelumnya. Tekan roskam tersebut, tempelkan ke dinding dan gosok-gosok hingga adukan menutup pori-pori dengan merata. Ulangi hingga seluruh bagian tertutupi oleh aci tersebut.
3. Menutup lubang-lubang
Perlu diketahui bahwa kondisi dinding atau plesteran sebelum diaci bisa bermacam-macam. Ketika permukaan sudah baik, maka pengacian bisa segera dilakukan. Akan tetapi, ada kalanya Anda akan mengalami adanya lubang pada plesteran sehingga harus ditutup terlebih dahulu.
Idealnya, tebal acian adalah sekitar 1 hingga 3 milimeter. Apabila kurang dari angka tersebut, maka nantinya acian akan lebih cepat mengering. Sebaliknya, jika lebih dari 3 milimeter pengerjaan perlu dilakukan dua lapis. Tunggu lapisan pertama kering terlebih dahulu, lalu lakukan lapisan berikutnya selang beberapa hari.
4. Komposisi adukan acian
Tidak hanya teknik saja, komposisi adukan juga harus diperhatikan untuk mendapatkan kualitas acian sempurna. Pada umumnya, perbandingan terbaik antara semen dan air dalam sebuah adukan adalah 2:1. Akan tetapi, komposisi ini dapat berubah sesuai jenis pekerjaan seperti untuk dinding kamar mandi yang perlu dikurangi penggunaan airnya.
5. Penggunaan semen instan
Sesuai dengan namanya, bahan ini dapat Anda langsung gunakan tanpa harus menggunakan bahan tambahan lainnya. Jadi, penggunaannya sangat praktis karena cukup ditambah air. Kebanyakan orang menggunakan semen instan untuk membuat plesteran, dinding batu bata, atau acian.
Terkait dengan kualitasnya, Anda tidak perlu khawatir karena sebagian besar semen instan dibuat di bawah pengawasan tinggi. Tak heran jika harganya memang cenderung lebih mahal karena sebanding dengan kualitas yang akan Anda dapatkan.
Apa itu Plesteran?
Di bagian sebelumnya Anda telah mempelajari bahwa acian diaplikasikan pada plesteran dinding. Oleh karena itu, akan lebih baik jika mengetahui terlebih dahulu tentang apa itu plesteran. Plesteran merupakan salah satu proses dalam pembuatan dinding dengan tujuan menutup lapisan pasangan batako, beton, baja ringan, atau batu bata.
Dengan begitu, maka hasilnya akan terlihat lebih rata dan rapi. Selain itu, proses pembuatan plesteran juga bermanfaat untuk melindungi material tersebut. Sama seperti acian, plesteran juga dibuat menggunakan campuran antara air, pasir, dan semen dalam takaran tertentu. Ketebalan yang direkomendasikan untuk plesteran adalah sekitar 2 hingga 3 cm.
Tahapan Plesteran Dinding
Untuk melakukan plester tembok, ada beberapa tahapan yang biasa dilakukan, mulai dari persiapan hingga pengerjaan. Berikut ini adalah gambaran besar terkait tahapan-tahapan tersebut.
1. Mempersiapkan dinding bata
Pertama-tama, Anda perlu mempersiapkan susunan batu bata terlebih dahulu. Pastikan bata tersebut telah tersusun dengan rapi sehingga siap untuk diplester. Salah satu tanda ketika bata sudah siap diplester adalah sudah kering di bagian perekatnya. Jangan lupa siapkan lubang guna beberapa keperluan seperti instalasi pipa air, stop kontak, kabel, dan sebagainya.
2. Membersihkan dinding
Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, bersihkan dinding agar hasil plesteran menjadi lebih maksimal. Pastikan tidak ada kotoran menempel di dinding. Hal tersebut dikarenakan kotoran dapat menyebabkan daya rekat plester berkurang.
3. Mempersiapkan bahan dan alat
Berikutnya, mulai siapkan bahan dan alat yang dibutuhkan dalam proses plester. Secara umum, beberapa bahan untuk proses ini antara lain alat pengaduk, pengayak, semen, pasir, paku, triplek, meteran, ember, roskam, kertas semen, dan sebagainya.
4. Membuat panduan ketebalan
Satu hal yang wajib diperhatikan adalah ketebalan plesteran harus rata. Selain itu, ketebalan harus sesuai dengan kebutuhan. Jangan sampai terlalu tebal ataupun terlalu tipis. Oleh karena itu, sangat penting dalam menyiapkan panduan sebagai pembatas ketebalan, yakni bisa berupa paku dan benang.
5. Meracik bahan plesteran
Sama halnya dalam membuat acian, komposisi bahan plesteran harus dalam takaran tepat. Sebenarnya ada beberapa macam komposisi semen dan pasir bisa dipilih mulai dari 1:3, 1:5, dan lain-lain. Silakan pilih sesuai kebutuhan.
Tambahkan air hingga mencapai kekentalan sesuai keinginan. Agar hasil lebih baik, pastikan adukan tersebut terbebas dari partikel besar atau kotoran. Selain itu, konsistensi plesteran harus selalu diperhatikan agar tidak terlau kental maupun encer.
6. Kepala plesteran
Langkah terakhir adalah membuat kepala plesteran. Proses ini adalah kegiatan plesteran awal dan dilakukan dari atas ke bawah sebelum nantinya melakukan secara menyeluruh. Pada umumnya, lebar kepala plesteran berada di kisaran 5 hingga 10 cm dengan jarak 1 sampai 2 meter.
Pengetahuan tentang plesteran dan acian dinding di atas memang sangat penting, terutama bagi Anda yang bekerja di bidang konstruksi atau bidang terkait lainnya. Selain memahami proses, tentu saja masih ada berbagai pengetahuan lain harus dipelajari.
Sebagai contoh, Anda juga perlu mengetahui bagaimana komposisi bahan secara tepat tergantung kebutuhan. Tak hanya itu saja, perhitungan terkait kebutuhan bahan dan perkiraan biaya pun benar-benar harus diperhatikan.