Para pekerja dalam konstruksi bangunan pastinya harus paham tentang perbandingan campuran beton K. Rumus tersebut perlu dipahami dengan baik agar adonan campuran dari betonnya bisa kuat sesuai kebutuhan.
Seperti diketahui, beton merupakan elemen pada konstruksi berupa struktur yang tersusun atas beberapa jenis materi. Material penyusun tersebut antara lain adalah agregat kasar, agregat halus, air, udara, semen, dan lain-lain.
Semua material tersebut mempunyai takaran tersendiri supaya dapat membuat betonnya kuat. Nah, untuk mengetahui seperti apakah rumus campuran dari betonnya, langsung saja Anda simak penjelasannya berikut ini.
Daftar isi konten:
Rumus Perbandingan Campuran Beton K Sesuai SNI
Untuk mendapatkan adonan kualitas yang baik, Anda perlu memahami tentang perbandingan campuran beton K sesuai standar dari SNI. Seperti yang dijelaskan di awal, beton tersusun atas campuran material seperti kerikil, semen, dan juga pasir.
Semua material penyusun tersebut nantinya akan dicampurkan menggunakan air. Pembuatan dari betonnya tentu harus memakai rumus tertentu sesuai dengan jenis dan rancangan dari konstruksi bangunannya.
Penggunaan rasio atau perbandingan dari material secara tepat akan menghasilkan bahan beton kuat. Biasanya, rasio yang dipakai di dalam konstruksi pada umumnya adalah 1:2:3, K 300, dan juga K 225.
Ketiga rasio tersebut dinilai mempunyai kekuatan serta ketahanan sama baiknya, tetapi pengukuran dari campurannya saja yang berbeda. Nah, untuk mengetahui penjelasan dari setiap rumus rasio tersebut, Anda bisa lihat penjelasan di bawah ini.
1. Rumus Rasio 1:2:3
Perbandingan pertama yang biasa digunakan di dalam konstruksi adalah 1:2:3. Rumus ini terbilang sangat sederhana dan biasanya banyak dipakai dalam kebutuhan pembuatan hunian seperti rumah atau sejenisnya.
Rasio material yang digunakan pada jenis ini adalah semen 1 bagian, pasir 2 bagian, dan kerikil 3 bagian. Sementara untuk mencampur material tersebut diperlukan air sebanyak 0,5 bagian. Untuk itulah, total dari seluruh perbandingannya adalah 6,5.
Lalu untuk rumus pengukuran masa dari materialnya adalah rasio dibagi dengan total perbandingan dan kemudian dikali dengan berat jenis beton sesuai kebutuhan. Pengukuran berat seperti ini akan dipakai dalam pembuatan 1 meter kubik beton.
Pada umumnya, untuk berat jenis beton yang digunakan pada konstruksi adalah 2500 kg/m3. Apabila memakai patokan berat jenis tersebut, maka kebutuhan jumlah material pada rasio 1:2:3 adalah sebagai berikut:
- Semen : 1/6,5 x 2.500 = 384,61 kg
- Pasir : 2/6,5 x 2.500 = 769,23 kg
- Kerikil : 3/6,5 x 2.500 = 1.153,85 kg
- Air : 0,5/6,5 x 2.500 = 192,30 kg
Perhitungan di atas dapat dijadikan sebagai patokan dalam pembuatan campuran beton berdasar dari berat jenis sesuai keinginannya.
2. Rumus Rasio Campuran K-225 Manual
Perbandingan k-225 termasuk sering juga dipakai dalam pembuatan adonan beton berkualitas pada konstruksi bangunan. Bagi yang belum tahu, rasio K 225 dinamakan seperti itu karena campuran tersebut mampu menahan tekanan hingga 225 kg/m2.
Kemampuan ketahanan tersebut membuat rasio K 225 sering diterapkan dalam pembangunan fondasi bangunan bertingkat. Apabila dibandingkan dengan rasio 1:2:3, maka kurang lebih K 225 mempunyai ketahanan hampir sama.
Pada rumus K 225, berat jenis yang dipakai adalah 2325 kg/m3. Berdasarkan hal tersebutlah mengapa kualitas ketahanan pada K 225 ini tidak terlalu banyak berbeda dibandingkan dengan yang 1:2:3.
Lalu, jumlah material yang diperlukan dalam pembuatan campuran Beton K 225 menurut SNI dengan ukuran 2325 adalah seperti berikut.
- Semen : 317 kg
- Pasir : 698 kg
- Kerikil : 1.047 kg
- Air : 215 liter
Kemudian agar dapat menghitungnya ke dalam satuan ember, Anda harus mengetahui berapa berat jenis setiap materialnya. Berikut adalah berat jenisnya masing-masing:
- Semen = 1.250 kg/m3
- Pasir = 1.400 kg/m3
- Kerikil = 1.350 kg/m3
Lalu, untuk menghitung perbandingan material dengan rasio per embernya adalah seperti berikut:
- Semen = 371/1250 = 0,2968
- Pasir = 698/1400 = 0,4986
- Kerikil = 1047/1350 = 0,775
Dari perhitungan di atas diperoleh perbandingan material campuran beton k225 manual untuk semen : pasir : kerilik adalah 0,2968 : 0,4968 : 0,775. Angka tersebut bisa disederhanakan lagi menjadi 1 : 1,68 : 2,6 supaya lebih mudah dalam membacanya.
Kesimpulannya, untuk membuat campuran beton k 225 ini diperlukan material dengan perbandingan 1 ember semen, 1,68 ember pasir, dan 2,6 ember kerikil. Bahan tersebut kemudian dicampur dengan air sebanyak 215 liter dan jadilah beton K 225.
3. Rumus Rasio K-300
Campuran ini mempunyai nama K-300 karena memiliki kemampuan menahan tekanan hingga 300 kg/m2. Untuk pembuatannya, diperlukan komposisi beton k 300 standar SNI seperti berikut ini.
- Semen : 413 kg
- Pasir : 681 kg
- Kerikil : 1.021 kg
- Air : 215 liter
Selanjutnya, akan dibuat satuan material tersebut ke satuan ember supaya lebih mudah dalam penerapannya. Dengan asumsi berat jenis seperti rasio sebelumnya, maka perbandingan rumus dari campuran K 300 adalah:
- Semen = 413/1250 = 0,3304
- Pasir = 681/1400 = 0,4864
- Kerikil = 1021/1350 = 0,7563
Dari hasil tersebut diketahui bahwa perbandingan campuran beton k 300 manual adalah semen : pasir : kerikil adalah 0,3304 : 0,4864 : 0,7563. Supaya memudahkan dalam pencampuran dengan satuan ember, rasio tersebut dapat disederhanakan menjadi 1 ember semen, 1,47 ember pasir, dan 2,29 ember kerikil.
Semua bahan material tersebut kemudian dicampur 215 liter air. Setelah dilakukan pencampuran maka terbentuklah beton K 300 yang mempunyai kekuatan dan ketahanan hingga 300 kg/m2.
Apa Saja Struktur Beton Konstruksi
Untuk dapat menghasilkan beton berkualitas, tentu perlu diperhatikan standardisasi karakteristiknya. Dengan adanya pemahaman akan standardisasi karakteristik tersebut, Anda bisa menciptakan kualitas beton sesuai dengan kebutuhan konstruksi.
Berikut ini adalah beberapa standardisasi karakteristik tersebut.
1. Kepadatan
Beton yang memiliki struktur baik harus mempunyai kepadatan baik juga. Dengan begitu, betonnya bisa memiliki kekuatan untuk menopang bebannya dan juga terhindar dari mengalami keretakan.
2. Kekuatan
Kekuatan adalah standar wajib yang harus dipenuhi saat memakai beton sebagai kebutuhan suatu konstruksi bangunan.
3. Air dan Semen
Air dan semen juga menjadi penentu kualitas dari betonnya. Oleh karena itu, rumus campurannya harus diukur dan disiapkan secara tepat supaya betonnya mempunyai mutu dan kualitas sesuai kebutuhan konstruksinya.
4. Tekstur
Tekstur juga mempunyai pengaruh terhadap kualitas dari betonnya.
5. Parameter
Parameter menjadi karakteristik paling penting untuk diperhatikan. Hal itu karena parameter tersebut akan sangat berpengaruh pada kualitas dari beton yang dihasilkan.
Sementara untuk struktur dari beton sendiri ada beberapa komponen penting seperti kolom plat, balok, dinding, dan fondasi.
Memahami tentang perbandingan campuran beton K 225, K 300, ataupun 1:2:3 adalah hal yang sangat penting. Ketiga rasio campuran tersebut merupakan perbandingan yang paling umum dipakai dalam konstruksi bangunan.
Dengan memahami rasionya, Anda dapat menyiapkan dan mengukur bahan material pembuatan beton secara lebih akurat. Alhasil, penerapan rasio tepat dalam pencampuran material tersebut akan menghasilkan beton berkualitas dan punya ketahanan kuat.