Ada beberapa alur kerja pekerjaan bekisting beton bertulang yang harus dilaksanakan secara berurutan dengan tepat. Bekisting atau acuan adalah cetakan yang berfungsi membentuk sebuah konstruksi tertentu, baik itu dinding, pelat, kolom, maupun balok pada proses pengecoran.
Aktivitas tersebut bertujuan menahan beton saat dituang sesuai bentuk yang diinginkan. Selain itu, fungsi lain tidak kalah penting adalah dapat menyerap beban akibat spesi beton saat belum mengeras serta memudahkan struktur agar bisa dibongkar pasang secara sederhana.
Daftar isi konten:
Fungsi Bekisting
Acuan mempunyai beberapa fungsi penting dalam dunia konstruksi, mulai dari mempermudah beton dibentuk, menguatkan konstruksi bangunan, hingga fungsi kestablian. Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah fungsi tersebut.
1. Menjadi cetakan untuk fondasi
Setiap bangunan memerlukan fondasi yang kuat agar bisa berdiri kokoh. Salah satu elemen kunci pada pembuatan fondasi adalah penggunaan acuan. Dengan menggunakan acuan, maka beton akan menjadi lebih kuat serta bisa dicetak dengan bentuk sesuai keinginan.
2. Menjadi cetakan tiang
Selain fondasi, acuan juga kerap digunakan sebagai cetakan tiang atau pilar. Acuan akan menjadikan tiang bisa dibentuk sesuai spesifikasi yang telah direncanakan sebelumnya. Dengan begitu, pembangunan pilar sebuah bangunan akan menjadi lebih presisi.
3. Menjadi pijakan sementara
Salah satu tantangan ketika membangun sebuah konstruksi adalah saat mendirikan bangunan bertingkat. Bagaimana tidak, tanpa prosedur dan keterampilan, pijakan akan rapuh dan memiliki risiko cukup tinggi dari segi keamanannya. Di sinilah acuan berfungsi sebagai pijakan sementara agar pekerja lebih mudah mengerjakan konstruksi lebih efisien dan aman.
Urutan Alur Kerja Pekerjaan Bekisting Beton Bertulang
Perlu diketahui bahwa alur kerja pekerjaan bekisting beton bertulang harus dilakukan secara berurutan tahap demi tahap. Hal tersebut dikarenakan setiap tahap mempunyai tujuan masing-masing sehingga akan mendapatkan hasil maksimal. Berikut ini adalah tahapan-tahapannya.
1. Tahap perencanaan
Pertama adalah tahap perencanaan. Perencanaan sangat penting agar langkah-langkah berikutnya tidak salah, mulai dari pemilihan bahan, kuantitas material, dan sebagainya. Pekerja akan mempelajari terlebih dahulu terkait dengan struktur bangunan yang akan dibuat. Beberapa hal yang perlu dipelajari antara lain arsitektur, mekanikal elektrikal, dan desain struktur.
Setelah mempelajari, maka langkah berikutnya adalah membuat gambar shop drawing. Tujuan dari gambar ini adalah agar bisa melakukan perhitungan jumlah dan jenis material untuk pekerjaan proyek pembangunan. Dengan begitu, akan diketahui juga berapa total budget diperlukan guna menyelesaikan konstruksi tersebut.
Selain itu, pada tahap persiapan pekerja juga harus menentukan pengadaan bekisting, baik itu menyewa ataupun membeli. Masing-masing opsi mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, terutama berkaitan dengan biaya.
Ketika sudah menentukan pengadaan, maka penawaran baru bisa mulai diajukan kepada penyedia bekisting dan juga tenaga kerja untuk mengerjakannya. Apabila seluruh perencanaan telah selesai, lakukan evaluasi terkait beberapa poin seperti biaya atau kualitas material.
2. Tahap pengadaan
Selanjutnya masuk ke tahap pengadaan. Biasanya pekerja atau manajer proyek akan menentukan bagaimana metode pengiriman acuan dari lokasi supplier ke tempat pengerjaan proyek. Di proses ini, pengawasan harus dilakukan terutama saat menerima material guna memastikan pesanan sesuai rancangan yang dibuat sebelumnya.
Jangan lupa untuk menentukan langkah apa akan dilakukan sesaat setelah material sudah sampai di tempat proyek pembangunan. Setidaknya terdapat dua opsi dapat dipilih, yakni menyimpannya terlebih dahulu atau langsung memasang. Silakan pilih sesuai dengan kebutuhan.
3. Tahap pemasangan
Di tahap pemasangan, pertama-tama lakukan pengukuran lokasi proyek terlebih dahulu. Pastikan lokasi tersebut sudah sesuai dengan gambar shop drawing yang sudah dibuat sebelumnya di tahap pertama. Apabila telah sesuai, maka bekisting perlu dibersihkan dari kotoran agar tidak mengganggu material di dalamnya.
Acuan memang harus dalam keadaan bersih karena akan mempengaruhi hasil cor beton. Apabila kondisinya bersih, maka hasil cor beton juga akan lebih rapi serta memudahkan sesuai dengan struktur perencanaan.
Selanjutnya, pasang acuan beton bertulang sesuai garis marka ukur. Pastikan tingkat ketegakan, kedataran, dan posisinya sudah sesuai. Tak hanya itu saja, kekuatan acuan juga perlu diperhatikan. Ketika semua terpasang secara tepat, maka pengecoran sudah dapat dilakukan.
4. Tahap pembongkaran
Jika tahap sebelumnya sudah dilakukan dengan baik, maka setelahnya acuan sudah tidak lagi digunakan. Pekerja akan membongkar acuan saat hasil pengecoran telah bisa dibuka. Meski begitu, pembongkaran juga harus dilakukan secara berurutan agar lebih efektif dan efisien.
Setelah itu, maka bisa ditentukan langkah-langkah berikutnya. Opsi pertama adalah menggunakannya untuk pengerjaan bagian lain. Sementara itu, opsi kedua adalah mengembalikan kepada supplier apabila sudah tidak lagi digunakan. Hal ini dilakukan apabila bekisting beton adalah sewaan. Jika membelinya dan tidak digunakan, maka acuan bisa disimpan.
5. Tahap pemilahan
Terakhir adalah tahap pemilahan. Berkaitan dengan poin sebelumnya, di tahap ini akan dipilah mana acuan yang sudah tidak bisa digunakan lagi. Material tersebut harus segera dibuang karena jika dipaksakan akan mendapatkan hasil kurang baik. Sementara itu, jika material masih bagus bisa disisihkan terlebih dahulu.
Keunggulan Bekisting dalam Konstruksi
Penggunaan acuan di dalam konstruksi bukan tanpa alasan. Banyak sekali keunggulan bisa dirasakan saat menggunakannya seperti hemat budget, praktis, dan sebagainya. Di bawah ini akan dijelaskan lebih lengkap terkait keunggulannya.
1. Mudah dicari
Penyedia acuan saat ini sangat mudah dicari. Dengan demikian, pekerja tidak akan terlalu kesulitan untuk mendapatkannya. Selain itu, penggunaan acuan juga mampu meningkatkan efisiensi material seperti kerikil, pasir, dan beton. Proses pembentukan juga akan menjadi lebih presisi dibandingkan jika tidak menggunakannya.
2. Ekonomis
Faktor biaya juga kerap menjadi bahan pertimbangan tersendiri ketika hendak mengerjakan proyek konstruksi. Pasalnya, semua orang tetap ingin mendapatkan hasil maksimal namun dengan biaya tidak terlalu tinggi. Dalam hal ini, bekisting cor bisa menjadi jawabannya karena dapat membantu meminimalkan biaya disebabkan tidak perlu pekerja ahli.
3. Mudah dibongkar pasang
Keunggulan berikutnya adalah kemudahannya untuk dibongkar pasang. Hal tersebut bisa ditemui pada jenis acuan kayu atau aluminium. Kemudahan dalam membongkar pasang tentu akan membuat pekerjaan lebih ringan. Selain itu, acuan juga bisa dijadikan pijakan serta alat bantu untuk memaksimalkan kelancaran pengerjaan proyek.
4. Bisa digunakan berulang
Apabila tidak ada kerusakan yang serius, acuan bisa digunakan kembali untuk pengerjaan lainnya. Alasan ini jugalah penyebab banyak proyek menggunakannya karena berkaitan dengan meminimalkan budget proyek. Mobilitasnya juga cenderung tinggi sehingga tidak akan kesulitan dalam memindahkannya.
5. Menghasilkan kualitas cor yang baik
Terakhir adalah bekisting mampu menghasilkan kualitas cor yang baik dan juga halus. Pembongkaran juga cenderung mudah dilakukan sehingga sangat cocok digunakan pada proyek beton besar. Daya tahan bangunan pun juga akan semakin baik.
Setelah mengetahui alur kerja pekerjaan bekisting beton bertulang, maka pekerjaan di lapangan akan menjadi lebih terarah. Pastikan untuk tidak melewatkan satu tahap pun karena masing-masing mempunyai tujuan tertentu, mulai dari perancangan hingga pembongkaran.
Sebagai contoh, jika tahap perancangan terlewatkan, maka saat melakukan eksekusi kemungkinan besar akan kuwalahan dan tidak memiliki gambaran. Selain itu, tanpa rancangan juga akan membuat gambaran total budget akan menjadi samar.