Pada saat Anda hendak terjun ke dunia konstruksi, sangat penting untuk mengenal jenis-jenis beton. Hal itu karena memang bahan material beton termasuk yang paling banyak digunakan dalam proses pembangunan konstruksi.
Banyaknya jenis tersebut ditujukan agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan konstruksi. Oleh karena itu, supaya pembangunan yang dilakukan bisa berjalan lancar, maka pemilihan betonnya haruslah tepat.
Perbedaan jenis tersebut umumnya berdasarkan bahan campuran yang digunakan dan fungsinya. Nah, untuk mengetahui apa saja jenis betonnya, langsung saja simak informasi selengkapnya di bawah ini.
Daftar isi konten:
Apa Itu Beton?
Pada bagian pertama ini akan dijelaskan terlebih dahulu tentang apa itu beton. Bagi orang yang mengenal dunia konstruksi, tentunya sudah tidak begitu asing dengan bahan material bangunan tersebut.
Bahan tersebut dipakai untuk membuat bangunan menjadi lebih kuat dan kokoh. Namun, sebenarnya, apakah yang dimaksud dengan beton itu sendiri? Terbuat dari bahan apakah pembuatannya?
Menjawab pertanyaan tersebut, beton adalah bahan komposit yang dibuat menggunakan kombinasi semen sebagai pengikatnya. Sifat dari material ini sangatlah kuat, mempunyai tekstur halus, serta mempunyai permukaan rata.
Pemilihan konstruksi dari beton dinilai lebih murah dibandingkan bahan lainnya seperti baja ataupun besi. Oleh karena itu, tidak heran apabila material tersebut banyak dipilih sebagai bahan dasar pembuatan konstruksi berbagai macam bangunan.
Penerapan Fungsi Beton
Secara umum, material ini berfungsi sebagai salah satu bahan dasar dalam konstruksi bangunan. Berbagai macam konstruksi dapat dibuat dengan kuat dengan menggunakan material ini. Berikut adalah beberapa contoh fungsi beton dalam berbagai pembangunan.
1. Struktur Bangunan
Kekuatan dari material ini dapat digunakan untuk membuat berbagai struktur bangunan utama seperti lantai, kolom, serta dinding. Kekuatannya dapat memastikan kestabilan dari bangunan sehingga bisa bertahan dalam jangka waktu panjang.
2. Jembatan Dan Jalan
Dalam pembangunan jalan serta jembatan, ketahanan dari bahan ini sangat diperlukan. Pasalnya, kekuatan serta ketahanan tersebut dapat memastikan bahwa jembatan ataupun jalan yang dibuat dapat berdiri kokoh, aman, dan nyaman saat digunakan.
3. Saluran Air
Pada saluran air atau drainase, material ini juga kerap kali dipakai. Daya tahan serta bahannya dinilai sangat cocok untuk pembuatan saluran air karena tahan terhadap korosi serta tekanan air. Bahannya juga tidak terbuat dari besi sehingga juga tahan terhadap korosi.
Berbagai fungsi di atas merupakan yang paling sering ditemui pada pembangunan sehari-hari. Lebih jauh lagi, tentu material komposit ini dapat dimanfaatkan untuk hal lainnya, namun sampai saat ini paling banyak digunakan dalam bidang konstruksi bangunan.
Jenis Beton Berdasarkan Fungsinya
Sebelum menjelaskan tentang jenis-jenisnya, ada baiknya bagi Anda untuk memahami dulu tentang perbedaan beton berdasarkan fungsinya. Berikut adalah macam-macam beton berdasarkan fungsinya.
1. Struktural
Beton struktural umumnya dipakai sebagai penahan beban yang berat. Kekuatan dari jenis ini terbilang sangat tinggi sehingga bisa menahan beban sangat berat. Biasanya, bahan ini dipakai untuk keperluan pembuatan kolom, balok, fondasi, serta pelat.
2. Non-Struktural
Berbeda dengan jenis sebelumnya, beton non struktural tidak dimanfaatkan untuk penahan beban. Pasalnya, jenis non struktural ini tidak mempunyai kekuatan tinggi sehingga tidak kuat terhadap tekanan besar.
Penggunaan dari jenis non struktural ini biasanya untuk keperluan pembuatan jalan, dinding, dan juga trotoar. Jadi, berdasarkan penjelasan ini bisa dengan jelas terlihat perbedaan antara jenis struktural dengan non struktural.
Jenis Jenis Beton Berdasarkan Bahan Bakunya
Selain dibedakan berdasarkan fungsinya, terdapat juga jenis-jenis beton berdasarkan dari bahan bakunya. Perbedaan bahan baku tersebut tentu agar material ini bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan konstruksi.
Berikut adalah berbagai macam jenisnya:
1. Ringan
Sesuai dengan namanya, jenis pertama ini mempunyai bobot ringan dengan adanya tambahan zat aditif. Zat tersebut akan membentuk gelembung udara di dalam komponen materialnya. Gelembung tersebutlah yang membuat berat dari material menjadi ringan.
Oleh karena bobotnya yang ringan, jenis ini bukan digunakan untuk menjadi penahan beban. Lebih tepatnya, penggunaannya adalah untuk keperluan seperti pembuatan dinding non struktural, blok bata, atau dijadikan juga sebagai material pengisi.
2. Mortar
Tipe mortar mempunyai kekuatan tarikan sangat baik. Mortar ini dibuat menggunakan berbagai campuran bahan seperti pasir, semen, dan juga batu kapur. Pembuatan mortar ini menggunakan perbandingan semen 1 bagian untuk 4 sampai 8 bagian pasir.
3. Hampa
Jenis hampa pembuatannya memakai alat seperti vakum yang telah didesain secara khusus. Vakum tersebut berfungsi untuk menyedot atau menghisap air pengencer adonannya. Jadi, pada tipe ini nantinya akan terdapat air yang telah tercampur dengan semen.
Berdasarkan proses pembuatannya tersebut, tentu bisa dilihat bahwa material ini mempunyai kekuatan sangat tinggi. Oleh karena itu, penggunaan dari jenis ini biasanya dipakai dalam keperluan konstruksi pembangunan gedung berlantai tinggi.
4. Pra-tegang
Pra-tegang merupakan tipe beton terbuat dari kombinasi baja dan beton. Disebut pra tegang karena sebelum diadukkan baja ditegangkan terlebih dahulu di beton untuk menahan beban dengan lenturan besar.
Biasanya, tipe seperti ini dipakai sebagai penyangga struktur bangunan. Lebih khusus lagi, digunakan pada bangunan yang mempunyai bentangan lebar supaya mempunyai bentuk stabil dan kuat.
5. Pra Cetak
Jenis pra cetak pembuatannya dilakukan di luar area pembangunan. Selanjutnya, perakitan akan dilakukan di proyek memakai bantuan alat berat seperti crane. Contoh dari beton ini adalah pada tangga, u ditch, fasad, serat panel pagar.
6. Stamped Concrete
Stamped Concrete biasa juga dikenal sebagai beton bercetak atau berpola. Tipe ini dibuat memakai material karet yang kemudian akan dirancang dengan bantuan cetakan sehingga mempunyai pola-pola bervariasi seperti papan kayu, batu tulis, ataupun bata alam.
Pola tersebut bisa dipasang pada bagian lempeng betonnya atau dicetak langsung pada pembuatan baru sebelum mengeras. Pola yang dimiliki tersebut memberikan kesan unik pada saat betonnya diaplikasikan ke bangunan.
7. Non Pasir
Jenis non pasir terbuat dari kombinasi campuran semen, kerikil, serta air. Kelebihan dari jenis ini adalah mempunyai daya serap tinggi yang membuat air bisa mengalir ke bagian lapis bawahnya. Pemakaian tipe ini umumnya untuk pagar beton, kolom, dan struktur ringan.
Itulah beragam jenis yang umum ditemui di pasaran. Setiap jenisnya tersebut tentu mempunyai kelebihan serta kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, penggunaan dari setiap jenisnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan konstruksinya.
Kelebihan Material Beton
Sepertinya halnya jenis material bangunan lainnya, tentu beton juga mempunyai berbagai macam kelebihan. Berikut ini adalah berbagai macam kelebihan yang dimilikinya.
- Bentuknya bisa disesuaikan dengan berbagai kebutuhan konstruksi bangunan
- Bahannya kuat, kokoh, dan mempunyai permukaan halus
- Daya tahan tinggi bahkan terhadap temperatur tinggi
- Mempunyai biaya perawatan lebih terjangkau
Berbagai kelebihan di atas tentu membuat material ini banyak dipilih sebagai konstruksi bangunan. Mulai dari kekuatan, ketahanan, hingga fleksibilitas dari bentuknya menjadi alasan kuat mengapa bahan tersebut bisa dipakai untuk berbagai konstruksi.
Berdasarkan penjelasan di atas, diketahui bahwa terdapat berbagai macam jenis-jenis beton dalam konstruksi. Memahami jenisnya tersebut dapat membuat para profesional di bidang teknik sipil lebih mudah menentukan mana jenis yang tepat untuk bangunannya.
Selain banyak jenisnya, material ini juga memiliki banyak kelebihan dibandingkan material lainnya. Kelebihan tersebut antara lain adalah bentuknya bisa disesuaikan kebutuhan, kuat, ketahanan sangat baik, dan perawatannya biayanya terjangkau.