Ketika Anda sudah tahu bagaimana menghitung jarak anyaman besi cor dak, maka hal tersebut bisa membawa berbagai keuntungan. Salah satu yang paling terasa adalah dapat menghemat biaya karena tidak ada material tersisa terlalu banyak.
Sayangnya, masih sedikit orang yang mengetahui cara perhitungannya. Padahal, jika dipelajari sebenarnya tidak terlalu sulit, bahkan oleh pemula sekalipun. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa mengetahui lewat pembahasan pada kali ini.
Daftar isi konten:
Pentingnya Tahu Jarak Anyaman Besi Cor
Ada beberapa alasan kenapa pengetahuan tentang jarak ini sangat penting. Pasalnya, dalam sebuah konstruksi jarak tersebut sangat berpengaruh terhadap kestabilan serta kekuatan sebuah bangunan. Ketika terdapat kesalahan pada jaraknya, maka distribusi beban tidak akan merata.
Kondisi seperti ini tentu saja bisa menimbulkan berbagai risiko, mulai dari struktur lemah hingga terjadi kerusakan parah. Selanjutnya, anyaman juga mempunyai fungsi sebagai tulangan pada sebuah bangunan. Itulah sebabnya saat ini jarak anyam menjadi salah satu persyaratan keamanan bangunan.
Bagi yang bekerja di dunia konstruksi, menghitung jarak anyam adalah hal wajib dipahami, terlebih lagi jika membuat bangunan untuk klien atau proyek besar. Meski begitu, tidak ada salahnya juga jika hal ini dipelajari oleh orang biasa ketika hendak membangun rumah pribadi.
Fungsi dan Manfaat Jarak Anyaman Besi Cor Dak
Di bagian sebelumnya telah dijelaskan gambaran terkait pentingnya jarak anyaman besi cor dak, yakni alasan keamanan. Akan tetapi, sebenarnya masih ada fungsi lain tidak kalah penting, yakni seperti poin-poin di bawah ini.
1. Struktur lebih andal
Dalam sebuah bangunan dibutuhkan struktur yang andal agar bisa memastikan keamanan secara keseluruhan. Hal tersebut bisa dicapai dengan cara memasang anyaman dengan jarak sesuai standar. Jika ini sudah dilakukan, maka keandalan struktur bisa berlangsung dalam jangka waktu cukup panjang.
2. Memperkuat struktur
Selanjutnya adalah seperti penjelasan di bagian sebelumnya, yakni untuk memperkuat struktur. Ada banyak sekali beban dengan bobot cukup berat dalam sebuah struktur. Oleh karena itu, dibutuhkan kekuatan guna menahannya, salah satunya dengan meletakkan anyaman besi dalam jarak yang tepat.
3. Menjadikan struktur lebih stabil
Tidak hanya kekuatan saja, struktur juga harus stabil terhadap berbagai macam pengaruh eksternal. Pengaruh ini bisa berupa gaya tekan, gaya tarik, dan sebagainya. Stabilitas serta kekuatan akan membuat konstruksi lebih maksimal.
4. Mengikat beton
Tujuan utama dari pengecoran anyaman besi tidak lain adalah agar beton bisa menyebar secara merata pada tulangan. Ketika beton tersebar merata, maka akan terjadi ikatan kuat sehingga struktur menjadi lebih kuat terhadap gaya tekan maupun gaya tarik.
Faktor Pengaruh Jarak Anyaman Besi Cor Dak
Meskipun terbilang penting, namun penentuan jarak tidak bisa disamakan antara satu struktur dengan struktur lainnya. Pasalnya, terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kebutuhan jarak tersebut, yakni seperti penjelasan di bawah ini.
1. Kualitas beton
Hal pertama yang menjadi faktor pengaruh adalah kualitas beton. Tidak bisa dipungkiri bahwa kualitas beton memang akan berbeda-beda. Hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh kepadatan campuran serta material utamanya.
Apabila beton bersifat kaku dan padat, maka jarak anyam yang dibutuhkan akan cenderung lebih lebar. Lebarnya jarak ini bertujuan agar besi dan beton terikat secara sempurna sehingga lebih kukuh dan tahan lama. Oleh karena itu, silakan Anda perhatikan terlebih dahulu beton yang akan digunakan.
2. Beban yang ditopang
Selanjutnya, jarak bisa dipengaruhi oleh beban ditopang oleh sebuah struktur. Beban bisa berupa beberapa bentuk seperti statis ataupun dinamis. Secara garis besar, jarak harus semakin rapat apabila berat beban semakin banyak agar kekuatannya mampu menopang.
Tidak sedikit orang yang kerap mengabaikan hal ini dan terkesan asal memasang anyaman besi cor saja. Meskipun pada awalnya tidak akan terlalu terlihat, namun seiring berjalannya waktu maka akan terlihat beberapa efek seperti konstruksi rusak atau masalah lainnya.
3. Ukuran dan jenis besi
Selain kualitas beton, besi anyaman juga harus diperhatikan karena jenisnya pun beragam. Besi dengan ukuran dan jenis berbeda tentu akan membutuhkan jarak anyaman berbeda pula. Sebagai contoh, besi berdiameter lebih besar membutuhkan jarak lebih lebar agar tidak terlalu padat.
4. Desain struktur
Terakhir adalah cobalah untuk memperhatikan desain struktur yang akan dibangun. Setiap struktur biasanya mempunyai spesifikasi desain tersendiri. Banyak kebutuhan harus diperhitungkan sesuai desain tersebut seperti ukuran balok, beban total, ketebalan atap, dan lain-lain. Jadi, sebaiknya pastikan ini terlebih dahulu.
Contoh Jarak Anyam Besi Cor
Sebagai referensi, di bagian ini Anda akan diberikan beberapa contoh gambaran terkait jarak ideal tergantung dari material yang digunakan. Meski begitu, agar lebih akurat silakan konsultasikan kepada ahli konstruksi guna menghindari hal-hal tidak diinginkan.
1. Besi berdiameter 8 mm
Ukuran besi diameter 8 mm adalah salah satu yang paling sering digunakan sebagai anyaman besi cor dak. Besi jenis ini mempunyai bobot sekitar 0,4 kg dikarenakan ukurannya tidak terlalu besar. Oleh karena itu, jarak anyaman pada jenis ini biasanya akan lebih rapat.
Lalu, berapa jarak idealnya? Menurut beberapa sumber, 120 mm merupakan angka standar terkait jaraknya. Akan tetapi, semua masih bisa berubah tergantung dari berbagai faktor seperti jenis besi, berat, dan sebagainya. Pada umumnya, jenis ini kerap dipakai untuk bangunan tidak terlalu besar.
2. Besi berdiameter 10 mm
Selanjutnya terdapat ukuran besi cor lebih tebal yakni berdiameter 10 mm. Perkiraan bobot material tersebut adalah sekitar 0,6 kg. Karena bobotnya lebih berat, jarak anyamannya pun bisa menjadi sedikit lebih renggang, yakni kisaran 20 cm sudah cukup menahan beban sebuah bangunan.
3. Besi berdiameter 12 mm
Untuk bangunan lebih besar dan lebar, biasanya dibutuhkan besi lebih tebal, salah satunya adalah berdiameter 12 mm. Beberapa contoh aplikasi dari penggunaan jenis tersebut adalah pada pembuatan lahan parkir bertingkat. Jarak ideal penggunaan besi berbobot 0,8 kg adalah sekitar 25 cm.
4. Besi berdiameter 13 mm
Terakhir adalah jenis diameter 13 mm dengan bobot di kisaran 1,04 kg. Dengan bobot tersebut, jarak ideal anyaman adalah sekitar 25 cm. Biasanya besi berdiameter 13 mm dipakai dalam pembangunan lebih besar seperti gedung bertingkat tinggi.
Tips Menentukan Jarak Anyaman Cor Besi Dak
Agar bisa menentukan jarak terbaik, ada beberapa tips bisa dilakukan. Pertama, silakan cari tahu rujukan atau peraturan standar berdasarkan jenis besi atau material yang digunakan. Selanjutnya, konsultasikan juga hal ini dengan ahli seperti insinyur untuk melakukan perhitungan secara tepat. Terakhir, tidak ada salahnya menggunakan alat bantu supaya hasil lebih akurat.
Dari seluruh penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa jarak anyaman besi cor dak sangat penting untuk dipahami. Apabila jarak terlalu renggang namun daya topangnya rendah akan sangat berisiko dalam jangka waktu tertentu.
Dalam menentukan jarak, Anda juga perlu mempertimbangkan beberapa faktor, salah satunya adalah ketebalan besi anyaman. Semakin besar besi tersebut, maka jaraknya bisa semakin lebar meskipun tetap harus diperhitungkan secara tepat.