Dengan adanya jalan, tentunya akan sangat memudahkan Anda untuk bepergian, baik dengan jalan kaki atau bahkan dengan kendaraan. Nah, ada berbagai jenis jalan yang sering ditemui di Indonesia.
Mungkin tidak semua orang paham dengan berbagai jenis jalan. Salah satunya jenisnya adalah jalan makadam. Pada kesempatan kali ini akan menjelaskan seputar makadam, langsung saja simak ulasannya.
Daftar isi konten:
Mengenal Jalan Makadam
Makadam atau makadam menjadi jenis kontruksi jalan yang dipelopori oleh Skotlandia John Loudon McAdam. Nah, secara strukturnya, jalan makadam adalah jalan yang terdiri dari lapisan batu pecah atau kerikil dipadatkan lalu diratakan. Pada jenis ini tidak ada lapisan aspal ataupun beton sebagai bahan utama pembuatannya.
Biasanya jenis makadam sering dijumpai di daerah pedesaan dengan volume lalulintas rendah hingga sedang. Untuk memudahkan Anda dalam mengidentifikasi jalanya ini, maka inilah contoh gambar dari makadam.
Nah, gambar di atas merupakan contoh dari makadam. Mungkin Anda sering menemukan jalannya tersebut di daerah desa. Dari gambarnya bisa dinilai juga jika jalannya relatif dapat menyerap air dengan lebih mudah, dan lebih sederhana.
Karena sederhana, tidak heran jika makadam sering ditemukan di desa dengan lalulintas rendah hingga sedang. Dibandingkan dengan jenis jalanan aspal, makadam pun memiliki biaya pembuatan lebih murah.
Tahapan Membuat Jalan Makadam
Sama seperti jalanan lainnya, makadam pun memiliki berbagai serangkaian tahapan dalam proses pembuatannya. Tahapannya mulai dari membuat jalur dengan melakukan penggalian, lalu pemasangan pondasi dadi batu pecah kasar, kemudian pemasangan lapisan dari batu pecah atau kerikil halus.
Jika semua lapisan sudah terpasang, selanjutnya akan dilakukan proses pengompakan dan perataan. Proses tersebut melibatkan alat berat atau menggunakan alat pemadat agar dapat menghasilkan jalan luar dan rata.
Ada dua jenis pondasi dalam pembuatan jalanan ini, yaitu lapisan pondasi batu lapen dan lapis kering. Untuk yang kering tidak menggunakan air dalam pembuatan dan butuh bantuan alat pemadat getar. Baik lapisan batu basah dan kering difungsikan agar dapat memperkeras jalan.
Secara detail berikut adalah tata cara pembuatan jalanan makadam dengan batu.
- Silakan lahan yang akan digunakan untuk membuat jalan. Lahan tahan akan dibuat jalan bisa dipadatkan terlebih dahulu
- Selanjutnya, bisa tebarkan batu pecahan ukuran 5-7 cm pada tahan telah dipadatkan tersebut
- Rapikan batunya dengan menggunakan alat berat
- Jika sudah, tebarkan batu pecah ukuran 3-5 cm dengan merata, kemudian padatkan kembali menggunakan alat berat
- Permukaannya dapat dihaluskan kembali menggunakan basecose atau sirdam
Batu Makadam Bahan Pembuatan Jalan
Dari penjelasan di atas, batu menjadi salah satu bahan utama dari pembuatan jalanan ini. Ya, batu makadam menjadi hal penting dalam pembuatan jalanan makadam. Batu makadam merupakan batu pecah dari batu pecah yang dipecah menggunakan alat penghancur. Batu akan dipecah menjadi ukuran 3-5 atau 5-7 cm.
Batu menjadi salah satu bahan dalam pembuatan jalanan. Nah, selain digunakan untuk membuat jalanan makadam, batunya juga dapat digunakan untuk batalkan pada rel kereta api atau dapat juga digunakan untuk pelapisan pengerasan lahan yang akan dipergunakan sebagai jalan.
Kelebihan dan Kekurangan Jalan Makadam
Jenis jalanan ini pun pastinya memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan. Perlu sekali mengetahui berbagai kelebihan dan kekurangannya agar dapat mempertimbangkan penggunaannya. Untuk itu, langsung saja berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihan
Biaya yang Murah
Pertama adalah masalah biaya. Ya, jalanan makadam relatif memiliki biaya murah jika dibandingkan dengan jenis lainnya seperti jenis jalan aspal dan beton. Hal ini lantaran bahan material digunakan tidak banyak, dan relatif lebih sederhana.
Sehingga tidak heran jika biayanya lebih murah. Bahan kerikil tergolong tak sekadar murah, tapi juga mudah didapat, termasuk di daerah desa.
Drainase Baik
Selanjutnya adalah masalah drainase. Ya, seperti dijelaskan sebelumnya jika jalanan batuan ini memiliki kemampuan menyerap air lebih baik dibandingkan dengan jalan lainnya. Hal ini karena adanya celah atar batu, sehingga memungkinkan air dapat terserap dengan baik.
Dengan drainase baik, tentunya membuat jalanan tak akan mengalami banjir. Mungkin Anda sering melihat air menggenang di jalanan beraspal atau jalanan beton. Air menggenang pun dapat menjadi hal membahayakan, seperti bisa terjadi kecelakaan karena tergelincir air.
Mudah Diperbaiki
Dengan bahan utamanya adalah batu, tentunya membuat makadam menjadi jalan mudah untuk diperbaiki. Lapisan bisa diganti dengan mudah dan cepat dengan batu baru yang telah disiapkan.
Dengan demikian, jika terjadi kerusakan maka tak perlu waktu lama untuk memperbaikinya, sehingga menghemat waktu dan biaya, serta dapat meminimalisasi terjadi gangguan lalulintas.
Dapat Diterapkan di Berbagai Daerah
Tak kalah penting adalah jenis jalanan ini pun menjadi jalanan yang mudah diterapkan di berbagai daerah, termasuk pada daerah terpencil dengan berbagai kondisi geografis dan lingkungan. Jadi, daerah terpencil akan memiliki aksesibilitas dan konektivitas lebih mudah.
Kekurangan
Permukaan Kasar
Tak hanya memiliki berbagai kelebihan, tapi makadam juga memiliki berbagai kekurangan. Salah satunya kekurangannya adalah memiliki permukaan lebih kasar. Ya, jalan aspal bahkan beton memiliki permukaan yang halus jika dibandingkan dengan makadam.
Permukaan kasar bisa membuat Anda merasa kurang nyaman saat berkendara. Seperti akan adanya getaran pada kendaraan saat melintasinya.
Kapasitas Lalu Lintas Terbatas
Dijelaskan sebelumnya jika untuk jalan ini lebih cocok untuk lalulintas rendah hingga sedang. Dengan demikian, maka kapasitas lalu lintasnya menjadi terbatas.
Jalanan batu tidak direkomendasikan untuk jalanan ramai. Selain itu, jalanan batu pun tidak cocok untuk kendaraan bermuatan berat seperti truk. Makadam lebih cocok untuk kendaraan berbobot ringan hingga sedang.
Tidak Cocok untuk Kecepatan Tinggi
Selain memiliki kapasitas lalulintas terbatas, jalannya juga tidak cocok untuk kendaraan berkecepatan tinggi. Jadi, saat menggunakan jalanan satu ini, diimbau untuk tidak mengebut.
Hal tersebutlah bukan tanpa alasan, dengan permukaan yang masih tergolong kasar, sangat tidak nyaman untuk mengendarai kendaraan berkecepatan tinggi. Selain tidak nyaman karena membuat berkendara kurang stabil, berkendara dengan kecepatan tinggi di jalanan dengan batu jelas dapat meningkatkan resiko kecelakaan.
Pemeliharaan Lebih Sering
Apapun jenis jalannya, jelas harus dipelihara dan dirawat agar awet. Nah, untuk makadam termasuk jalanan yang lebih sering pemeliharaan. Sebab, jalanan dari batu satu ini dapat mengalami pergeseran serta abrasi dari kendaraan yang melintas.
Untuk itu, perlu adanya pemeliharaan secara rutin agar jalan tetap awet, dan dapat digunakan sebagai mestinya. Tapi seperti dijelaskan sebelumnya, untuk proses pemeliharaannya dan perbaikan cukup mudah serta cepat dilakukan.
Makadam merupakan jalanan terbuat dari batuan yang dipecah atau kerikil yang terdiri dari beberapa lapisan batuan, kemudian dipadatkan agar menjadi jalan. Jalan jenis ini sering sekali ditemui di daerah pedesaan.
Ada berbagai kelebihan dan kekurangan makadam. Untuk kelebihannya antara lain adalah biaya pembuatan murah, hingga mudah diperbaiki. Lalu kekurangannya seperti permukaan tidak rata, memiliki kapasitas lalulintas rendah, hingga tidak cocok untuk berkendara dengan kecepatan tinggi.