Pondasi menjadi salah satu bagian dari sebuah bangunan, seperti rumah dan tentunya gedung lainnya termasuk gedung bertingkat. Pondasi menjadi hal mendasar dan biasanya dibangun terlebih dahulu dalam proses pembuatan gedung.
Pondasi ini pun sangat berpengaruh terhadap kekuatan dan kekokohan bangunan. Jadi sangat penting untuk diperhatikan. Dalam membuat bangunan, misal rumah, ada banyak hal perlu dipersiapkan, seperti mempersiapkan material pondasi. Untuk itu penting mengetahui cara menghitung volume material pondasi.
Daftar isi konten:
Jenis-jenis Pondasi Bangunan
Untuk yang berprofesi sebagai tukang bangunan, tentunya sudah paham cara menghitung volume pondasi. Tapi bagi Anda yang awan atau tak bekerja di dunia pertukangan, jelas tak tahu cara menghitungnya. Sebenarnya tak masalah jika menyerahkan semua proses pembuatan kepada pekerja bangunan, tapi tak ada salahnya juga mengetahui cara menghitung pondasi.
Hal tersebutlah dilakukan agar bisa mempersiapkan material sesuai kebutuhan dan dapat mengira-ngira biaya yang diperlukan. Jadi ada persiapan yang tepat. Nah, sebelum mengetahui tentang cara hitungnya, tak ada salahnya mengetahui jenis-jenis pondasi.
Ya, ada beberapa jenisnya, salah satunya adalah pondasi batu kali. Untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut.
Batu Kali
Pertama ada batu kali. Seperti namanya ini adalah jenis dengan struktur dibuat dari batu kali. Pondasinya disusun sedemikian rupa dengan batu kali sehingga kokoh serta mampu untuk menyangga beban dinding dari bangunan.
Untuk pondasinya ini sangat pas dijadikan pondasi rumah satu lantai. Pemasangannya perlu kedalaman kurang lebih 80 cm sehingga mampu mendapatkan kekuatan yang tepat.
Tapak
Selanjutnya ada jenis tapak atau footplat. Untuk footplat ini cocok digunakan pada bangunan bertingkat atau lebih dari satu lantai, dan cocok dijadikan pondasi pada tanah lembek dan labil.
Dinamakan tapak sebab pondasinya memiliki bentuk seperti tapak berbetuk persegi. Pondasinya terbuat dari beton bertulang, pasir, semen, dan batu yang disusun dari besi-besi dengan kerangka ditanam dalam tanah serta dicor menggunakan semen.Kedalaman tanah membuat pondasi tapak yaitu dadi 150 cm hingga 200 cm.
Cakar Ayam
Cakar ayam merupakan pondasi asal Indonesia. Pondasinya ini ditemukan oleh Prof. Dr. Ir. Sediyatmo di tahun 1961. Pondasinya tak hanya kuat, tapi juga memiliki berbagai kelebihan, seperti tidak butuh galian tanah yang terlalu dalam, dan dapat juga digunakan untuk berbagai bangunan bertingkat.
Pondasinya terdiri dari beberapa pipa beton yang tampak seperti cakar ayam sedang mencekam tanah, jadi tidak heran jika namanya adalah pondasi cakar ayam. Nantinya pipa beton akan disatukan oleh plat beton tipis memiliki ketebalan antara 10 cm sampai15 cm.
Tiang Panca
Jika ingin pondasi yang kokoh dengan daya tahan lama, maka tiang panca bisa menjadi pilihan tepat. Tiang panca masuk ke kategori pondasi dalam. Tiang panca pun cocok untuk pembangunan skala kecil hingga besar.
Kelebihan lainnya dari jenis ini adalah dapat terhindar dari pelapukan di tanah, sebab kerangka yang digunakan merupakan kerangka tahan karat. Tapi butuh biaya cukup besar untuk membuat tiang panca.
Bore Pile
Bore pile ini cukup unik sebab bentuknya berupa tiang panjang yang kemudian ditancapkan ke tanah. Bore pile dapat digunakan untuk menjaga kestabilan bangunan dengan lokasi di sekitar lereng. Salah satu kelebihannya adalah tidak mudah mengalami pergeseran termasuk di tanah bergelombang.
Sebenarnya masih ada lagi jenisnya, tapi contoh di atas merupakan jenis paling sering digunakan dan mudah ditemui. Khusunya pondasi batu kali, tapak, dan cakar ayam menjadi jenis saring digunakan dalam pembuatan rumah atau tempat tinggal.
Cara Menghitung Volume Material Pondasi
Dengan berbagai jenis ada, maka cara menghitung volume material pondasi jelas berbeda-beda. Ya, cara menghitung volume pondasi batu kali jelas berbeda dengan pondasi cakar ayam serta tapak.
Nah, pada penjelasan kali ini akan memberikan informasi seputar menghitung pondasi batu kali, tapak, dan cakar ayam yang menjadi tiga jenis paling saring digunakan dan mudah ditemui. Langsung berikut penjelasannya.
Perhitungan Pondasi Batu Kali
Untuk menghitungnya tergolong mudah, langsung saja ini adalah rumusnya.
Volume Pondasi = Luas penampang x keseluruhan jumlah panjang pondasinya
Nah, untuk mencari luas penampang dapat gunakan rumus:
Luas Penampang = Lebar bagian atas dari pondasinya + lebar bagian bawah pondasinya) x tinggi pondasi : 2
Agar mempermudah memahami rumusnya, Anda dapat simak soal dan penjelasannya berikut ini.
Diketahui luas penampang bagian atas pada pondasi batu kali adalah 0,4 M, lalu lebar bawah pondasinya adalah 1 M, tinggi dalam pondasinya adalah 2 M, dan jumlah keseluruhan panjang dinding pondasi 40 M. Hitunglah volume pondasinya.
Jawabannya.
Masukkan rumus volume pondasi. Rumusnya adalah
Volume= luas penampang x jumlah total panjang pondasinya
= ((0,4 + 1) x ( 2 : 2)) x 40
= ( 1,4 x 1) x 40
= 1,4 x 40
= 56 M²
Jadi, volumenya adalah 56 M²
Perhitungan Volume Pondasi Tapak
Untuk rumus volume pondasi tapak, pastinya berbeda dengan batu kali. Untuk rumusnya adalah seperti berikut.
Volume tapak = ( tinggi keseluruhan pondasi x tinggi bagian bawah pondasinya : 2) x sisi x sisi
Sisi adalah panjang pondasi tapak
Nah, seperti penjelasan sebelumnya, agar makin memahami tentang rumusnya, maka berikut ini adalah contoh soalnya.
Diketahui jika tinggi keseluruhan pondasi tapak adalah 0,6 m, lalu memiliki tinggi bagian bawah pondasinya adalah 0,5 m, dan panjang pondasi tapak adalah 2 M. Hitunglah volumenya.
Jawab
Volume = ((tinggi keseluruhan pondasinya x tinggi bagian bawah pondasi) : 2) x sisi x sisi
= ((0,6 x 0,5) : 2) x 2 x 2
= 0,15 x 2 x 2
= 0,6 m²
Perhitungan Volume Pondasi Cakar Ayam
Langsung saja untuk rumusnya adalah dengan:
Volume Pondasi Cakar Ayam = L x P x T
Untuk kebutuhan material pondasinya per buah adalah:
Besi = ((L/B+1) x (L x 2 + T x 2)) x 2 / B
Split (m³) = 0.82 x V
Pasir (m³) = 0.54 x V
Semen (zak) = Kebutuhan pasir x 1000 : 32 : R
Keterangan
L dan P = Lebar atau panjang cakar ayam (m)
T = Tebal dari cakar ayam (m)
R = Rasio semen berbanding pasir
B = Panjang dari besi (m)
Pondasi merupakan bagian penting dalam pembuatan bangunan, termasuk rumah. Dalam membuat rumah dan bangunan lainnya perlu diperhatikan dengan benar, agar dapat memperkirakan banyaknya material dan anggaran yang diperlukan.
Untuk itu penting juga mengetahui cara menghitung volume material pondasi. Lalu untuk pondasi batu kali bisa gunakan rumus Luas penampang x keseluruhan jumlah panjang pondasi, lalu tapak gunakan rumus ( tinggi keseluruhan pondasi x tinggi bagian bawah pondasinya : 2) x sisi x sisi, dan cakar ayam gunakan rumus L x P x T.