Ada berbagai macam ukuran besi wiremesh, mulai dari M4, M5, hingga M12 dengan standar kualitas berbeda-beda. Oleh karena itu, sangat penting mengetahui kebutuhan konstruksi sebelum membelinya karena spesifikasinya pun tidak sama.
Wiremesh memiliki peran krusial dalam pembangunan konstruksi. Beberapa contoh penggunaannya antara lain sebagai fondasi bangunan, rangka atap, dan lain sebagainya. Setiap kebutuhan biasanya membutuhkan ukuran dan jenis berbeda-beda.
Daftar isi konten:
Apa itu Besi Wiremesh?
Wiremesh atau sering juga disebut besi anyam/kawat anyam berfungsi sebagai penguat struktur bangunan. Kebanyakan komponen tersebut diaplikasikan sebagai tulangan fondasi di gedung-gedung bertingkat. Sesuai dengan namanya, besi ini mempunyai bentuk seperti anyaman.
Jika diperhatikan, terdapat berbagai macam ukuran besi anyam yang dilambangkan dengan huruf M, seperti M4, M5, M6, hingga M12. Pada umumnya perbedaan tersebut digolongkan berdasarkan diameter. Jadi, jenis wiremesh M5 memiliki diameter sebesar 5 mm, begitu pula dengan angka-angka lainnya.
Selain itu, bentuk besi anyam cukup beragam. Anda bisa menemukan dalam bentuk gulungan maupun lembaran dengan fungsi berbeda. Standar ukuran besi lembaran adalah 5,4 x 2,1 meter, sedangkan bentuk roll mempunyai panjang 54 meter dan lebar 2,1 meter. Beragamnya size tersebut bertujuan untuk memudahkan kontraktor dalam memilih sesuai kebutuhan.
Ukuran Besi Anyam Berdasarkan Konstruksi
Seperti disinggung sebelumnya, setiap ukuran memiliki karakteristik berbeda dan biasanya juga dipakai untuk keperluan konstruksi tertentu. Sebagai gambaran, di bawah ini akan dijelaskan beberapa jenis konstruksi beserta ukuran kawat anyam yang digunakan.
1. Bangunan air
Konstruksi ini dibangun di sepanjang aliran air. Beberapa contoh dari bangunan air antara lain keperluan waduk, irigasi sungai, dan sebagainya. Biasanya material segmental blok akan diaplikakan dengan tujuan mengantisipasi terjadinya longsor pada bangunan tersebut.
Dalam hal tersebut, wiremesh mempunyai peran penting untuk fondasi material segmental blok dan biasanya menggunakan ukuran M5, yakni diameter sebesar 5 mm. Menariknya, ukuran M5 dapat bertahan dalam kondisi keretakan sisi luar lengkungan cukup baik, yakni di kisaran 180 derajat.
Terkait contoh aplikasinya, jenis ini juga diterapkan pada Proyek Pekerjaan Segmental Blok di Jalan Akses PLTA musi. Menurut beberapa data yang ada, konstruksi tersebut mempunyai tingkat kemiringan di angka 1:100 dan ditopang dengan baik menggunakan kawat anyam ukuran M5.
2. Gedung
Penggunaan kawat anyam mungkin paling populer digunakan dalam pembangunan gedung atau rumah tinggal. Pada umumnya, wiremesh akan diaplikasikan pada tulangan fondasi, tepatnya di ukuran M4 hingga M6 sesuai dengan kebutuhan.
Ukuran tersebut sudah sangat baik dalam menahan beban serta menguatkan struktur bangunan, terlebih jika hanya untuk satu lantai. Hal tersebut dikarenakan tidak terlalu dibutuhkan kekuatan tulangan terlalu besar untuk penerapannya.
Sementara itu, bangunan bertingkat membutuhkan ukuran cenderung lebih besar, yakni di kisaran M8 sampai dengan M10. Dengan diameter tulangan besar, maka pengecoran yang dilakukan akan menjadi lebih kuat dan mampu menahan beban di atasnya dengan optimal.
3. Jalan
Selanjutnya adalah pada konstruksi jalan seperti pengerasan jalan, finishing ruas, pengurugan, atau penggalian. Agar hasilnya kuat, biasanya konstruksi jalan memerlukan bahan yang bisa meningkatkan kekuatan fondasi. Di sinilah wiremesh bisa menjadi pilihan tepat untuk memenuhi keperluan tersebut. Untuk proyek konstruksi ini biasanya akan digunakan ukuran M8 dengan diameter 8 milimeter.
Daftar Ukuran Besi Wiremesh di Pasaran
Di bagian sebelumnya Anda sudah mempelajari beberapa ukuran besi wiremesh sesuai dengan kebutuhannya. Akan tetapi, ketika melihat di pasaran, Anda akan mendapati lebih banyak pilihan ukuran. Oleh karena itu, silakan simak data lebih lengkap masing-masing ukuran di bawah ini.
1. Size M4
Wiremesh M4 merupakan yang paling kecil, yakni memiliki diameter 4 milimeter. Sementara itu, bobotnya ada di kisaran 15,45 gr/mm.
2. Size M5
Selanjutnya adalah berukuran M5. Terdapat dua macam diameter bisa dipilih, yakni 4.5 mm dan 4.7 mm. Karena diameternya berbeda, maka bobotnya pun juga tidak sama, yakni 19,55 gr/mm dan 21,33 gr/mm. Ukuran ini termasuk yang paling banyak digunakan di berbagai macam proyek konstruksi.
3. Size M6
Sama seperti sebelumnya, kawat berukuran M6 juga tersedia dalam dua pilihan ukuran, yakni 5.5 mm dan 5.7 mm. Kawat berukuran 5.5 mm mempunyai bobot 29,2 gr/mm, sedangkan ukuran 5.7 mm berbobot 31,37 gr/mm.
4. Size M7
Ada dua macam diameter untuk kawat anyam berukuran M7, yakni 6.4 dan 6.7 mm. Untuk kawat 6.5 mm memiliki bobot 40,79 gr/mm, sedangkan kawat 6.7 mempunyai bobot sekitar 43,34 gr/mm.
5. Size M8
Wiremesh M8 memiliki diameter 7.5 mm dan 7.7 mm. Untuk jenis 6.5 mm bobotnya berada di kisaran 54,31 gr/mm. Sementara itu, diameter 6.7 mm berada di kisaran 57,24 gr/mm.
6. Size M9 sampai dengan M12
Ukuran M9 mempunyai dua jenis pilihan, yakni 8.5 mm dan 8.7 mm. Kemudian, jenis M10 terdapat pilihan 9.5 dan 9.7 mm. Ukuran M11 terdapat pilihan 10.5 mm dan 10.7 mm. Terakhir, M12 terdapat pilihan 11.5 serta 11.7 mm.
Tips Menentukan Ukuran Wiremesh Sesuai Kebutuhan
Di bagian sebelumnya, Anda telah mempelajari beberapa ukuran sesuai dengan kebutuhan atau yang terdapat di pasaran. Selanjutnya, Anda juga perlu tahu bagaimana memilih ukuran yang tepat sehingga uang yang dikeluarkan tidak terbuang sia-sia, sementara proyek konstruksi bisa berjalan dengan baik.
1. Mempersiapkan semua data
Dalam dunia konstruksi, sebelum pembangunan dilakukan perlu dipersiapkan semua data yang dibutuhkan terlebih dahulu. Beberapa contoh data tersebut antara lain jenis konstruksi, lokasi, dan informasi lainnya.
Dengan bekal data-data di atas, maka perencanaan proyek akan jauh lebih matang. Anda bisa memperkirakan bahan-bahan apa saja yang dibutuhkan hingga total budget diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut, termasuk menyiapkan besi wiremesh.
Wiremesh memiliki ukuran berbeda-beda, bahkan terdapat pilihan mulai dari M4 hingga M12 dengan diameter tulangan berbeda-beda. Jika diameter terlalu kecil dari kebutuhan, maka risiko gagal konstruksi akan tinggi. Sementara itu, penggunaan ukuran terlalu besar juga akan sedikit membebankan di budget.
2. Menghitung total beban konstruksi
Setelah mendapatkan seluruh data, maka Anda bisa mulai menghitung berapa total beban konstruksi. Setiap jenis konstruksi pasti memiliki total beban berbeda-beda, mulai dari bangunan air, rumah hunian, gedung bertingkat, dan lain-lain.
Beberapa yang perlu dihitung antara lain beban gempa, beban mati, beban hidup, hingga rencana model struktur. Biasanya perhitungan dilakukan menggunakan bantuan tools seperti Structural Analysis Program 2000 guna menjadikannya lebih mudah. Dari situlah akan ditemukan berapa besar gaya pada sebuah proyek.
Dari penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa setiap ukuran besi wiremesh memiliki spesifikasi berbeda-beda, mulai dari diameter hingga bobot. Oleh sebab itu, pastikan Anda memperhatikannya dengan teliti agar tepat sesuai kebutuhan.
Akan tetapi, jika masih merasa kesulitan dalam memilih wiremesh maupun melakukan perhitungan, silakan konsultasikan dengan orang ahli di bidangnya. Dengan begitu, Anda tidak perlu khawatir akan salah langkah saat hendak membelinya.