Dalam dunia konstruksi, bracing atau bresing merupakan proses yang cukup penting terutama pada pemasangan baja ringan. Meski begitu, selain baja ringan, masih banyak konstruksi lain memerlukan proses ini karena memang ada berbagai macam jenis tergantung kebutuhan.
Fungsi utama dari proses ini adalah untuk memperkuat sebuah struktur dengan cara menambahkan komponen tertentu. Biasanya hal tersebut dilakukan saat pembangunan gedung, menara, jembatan, dan lain-lain. Agar lebih jelas, Anda bisa menyimak pembahasan lengkap kali ini.
Daftar isi konten:
Pengertian Bresing
Seperti telah disinggung di bagian sebelumnya, bresing adalah teknik dalam dunia konstruksi berupa proses memperkuat struktur dengan komponen tambahan. Tujuan dari proses tersebut adalah supaya struktur lebih stabil dan kukuh.
Pada prinsipnya, kegiatan ini berfungsi mengendalikan gaya lateral atau vertikal pada sumbu sebuah struktur. Gaya tersebut bisa disebabkan oleh beragam faktor seperti beban struktural, angin, dan sebagainya. Saat faktor tersebut terjadi, bresing dapat menjaga stabilitas sehingga tidak terjadi keruntuhan.
Elemen-elemen yang ditambahkan juga bermacam-macam, mulai dari tiang penopang, dinding pengisi, ataupun balok diagonal. Elemen tersebut berfungsi membagi gaya lateral sehingga kekakuan akan bertambah.
Bahan-Bahan dan Spesifikasi
Terkait pemilihan elemen tambahan, semua tergantung dari kebutuhan dan faktor tertentu seperti kebutuhan desain, beban, dan jenis struktur. Akan tetapi, berikut adalah contoh-contoh elemen tambahan beserta karakteristiknya.
1. Beton bertulang
Pertama adalah beton bertulang. Jika dilihat elemen ini mempunyai tampilan seperti balok atau penopang. Fungsi utama dari beton bertulang adalah menambahkan kekakuan dan juga kekuatan. Dengan demikian, penahan gaya lateral akan menjadi lebih baik.
2. Baja
Selanjutnya, tidak jarang juga para pekerja konstruksi menggunakan tambahan baja. Bisa dibilang bahan ini paling sering digunakan dalam proses bresing. Alasannya adalah kekuatannya yang sangat baik. Beberapa jenis bresing baja paling umum dipakai adalah yang terbuat dari profil baja seperti tiang karena mampu menahan beban lebih baik.
3. Aluminium
Meskipun tidak sepopuler dua bahan sebelumnya, namun aluminium juga dapat dijadikan sebagai bahan tambahan. Pasalnya, bahan ini mempunyai beberapa kelebihan, salah satunya adalah bobot cenderung ringan namun juga kuat. Biasanya aluminium dipakai pada pembangunan bangunan industri.
4. Kayu
Elemen terakhir adalah kayu. Kayu ini bisa berupa rangkaian disusun secara bersilang atau berbentuk balok. Keunggulan dari bahan ini adalah karakternya lebih fleksibel dan sangat baik dalam memberikan kekakuan tambahan.
Cara Memilih Elemen yang Tepat
Di bagian sebelumnya Anda telah mempelajari beberapa bahan tambahan paling banyak digunakan. Lalu, sebenarnya bagaimana menentukan elemen sesuai dengan kebutuhan? Secara umum, pemilihan bisa ditentukan berdasarkan struktur mulai dari ukuran, konfigurasi elemen, dimensi, dan sebagainya.
Selain itu, perhatikan juga karakteristik dan kekuatan material tersebut. Kemudian, tingkat kekakuan yang dibutuhkan pada sebuah struktur pasti juga berbeda-beda untuk menahan gaya lateralnya. Pasalnya, di dunia konstruksi, sangat penting dalam pemilihan spesifikasi bresing sesuai dengan kebutuhan.
Manfaat Bracing
Setidaknya terdapat lima manfaat atau fungsi bracing pada sebuah konstruksi. Agar lebih jelas, silakan perhatikan poin-poin penting di bawah ini.
1. Meningkatkan masa pakai
Manfaat yang pertama dari proses ini adalah mampu meningkatkan stabilitas dan kekakuan sebuah struktur. Hal tersebut akan berpengaruh dalam ketahanan masa pakainya. Asalkan dilakukan secara tepat, maka struktur dapat memiliki kemampuan sangat baik dalam mencegah kerusakan atau deformasi dalam jangka waktu lebih lama.
2. Meningkatkan kekakuan
Dalam membangun sebuah konstruksi banyak hal harus dipertimbangkan seperti kejadian tidak terduga. Contohnya adalah bencana alam seperti gempa bumi atau tekenan berat dari material di atasnya. Hal tersebut bisa diantisipasi dengan proses bresing.
Pasalnya, proses ini akan membantu meningkatkan tingkat kekakuan sebuah struktur atas gaya lateral pada sumbu utama. Dengan begitu, struktur akan lebih efektif dalam menahan gaya sehingga tidak terjadi keruntuhan secara masif.
3. Mengurangi guncangan
Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, saat terjadi guncangan karena angin kencang atau gempa bumi, struktur memerlukan ketahanan yang baik. Proses bresing diyakini mampu menanggulangi kejadian tersebut karena dapat menahan gaya lateral secara efektif.
4. Penggunaan material lebih efisien
Agar bisa melakukan pembangunan dengan efektif namun hasilnya tetap maksimal memang dibutuhkan keterampilan dan pengetahuan, salah satunya dalam hal bresing. Aplikasi bresing secara tepat dapat meminimalkan penggunaan material serta meningkatkan kekuatan sebuah struktur.
Dengan material yang lebih efisien, tentu saja hal tersebut akan berdampak pada penghematan biaya konstruksi. Itulah sebabnya sangat penting mempelajarinya terlebih dahulu agar tidak salah langkah, terlebih jika sudah telanjur membeli seluruh material tanpa perhitungan.
5. Meningkatkan stabilitas
Fungsi yang terakhir adalah mampu meningkatkan stabilitas sebuah struktur. Hal ini sangat penting karena dalam beberapa struktur sangat rentan terkena gaya lateral yang besar. Ketika menggunakan bresing, maka stabilitas akan terjaga sehingga lebih aman dalam menahan beban.
Jenis-Jenis Bresing
Satu hal yang tak kalah penting untuk dipelajari adalah terkait beberapa jenis proses bresing. Selain elemen tambahan, ternyata prosesnya pun ada bermacam-macam. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
1. Rigid frame
Rigid frame adalah proses atau sistem yang menerapkan tiang atau rangkaian balok dengan tujuan menambahkan kekakuan pada struktur. Selain itu, jenis ini juga sangat baik dalam menjaga kestabilan. Tujuan utamanya adalah supaya rangkaian tiang bisa saling terhubung secara kaku sehingga rangkaiannya lebih kukuh.
2. Tubular
Selanjutnya, ada juga jenis tubular. Sesuai dengan namanya, jenis ini menggunakan tabung atau pipa baja dalam menambah kekakuan guna menahan gaya lateral. Biasanya pipa tersebut ditempatkan secara paralel, melintang, ataupun diagonal sesuai kebutuhan. Fungsi utama dari jenis tubular adalah meningkatkan ketahanan dan keamanan.
3. Diagonal
Dalam proses bresing diagonal, akan digunakan penguat struktur. Pada umumnya penguat struktur ini menggunakan tiang atau balok yang disusun secara diagonal. Masih sama seperti sebelumnya, fungsi utamanya adalah agar mampu menahan gaya lateral lebih baik. Biasanya jenis ini akan diaplikasikan pada pola V atau X supaya gaya geser bisa tertahan.
4. Kabel
Bresing kabel merupakan proses meningkatkan stabilitas struktur dengan cara menggunakan kabel baja tegang. Cara pemasangannya adalah dengan membuat pola melintang guna menahan gaya lateral. Biasanya struktur transparan sering mengaplikasikan bresing kabel dengan alasan estetika.
Cara Memaksimalkan Bresing
Untuk mengoptimalkan proses bresing, Anda perlu memahami terlebih dahulu terkait tipe struktur hendak dibangun seperti menara, bangunan industri, jembatan, dan lain-lain. Kemudian, lakukan analisis beban yang akan diterima.
Beban ini bisa berupa beban hidup seperti orang atau beban mati seperti berat struktur. Selanjutnya, ada pula jenis beban lateral seperti angin atau gempa. Terakhir, menentukan pola bresing juga penting agar bisa mendapatkan hasil maksimal.
Dari penjelasan di atas, bisa dikatakan bahwa bracing sangat penting dalam sebuah konstruksi, baik itu bangunan, jembatan, menara, atau yang lainnya. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui beberapa teori seperti jenis-jenis beserta karakteristiknya.
Dengan pengetahuan memadai, maka proses bresing bisa dilakukan dengan optimal. Pembelian bahan baku pun akan menjadi lebih efektif sehingga dapat menghemat biaya.