Menggunakan jasa tukang, menjadi salah satu opsi ketika akan melakukan sebuah kegiatan konstruksi, perbaikan, atau sejenisnya. Biaya tukang harian, bisa dihitung sendiri oleh pengguna jasa mereka dengan cara yang mudah dan harus dipastikan penghitungan sudah sesuai dengan aturan berlaku.
Beda jenis tukang harian, biasanya akan sangat mempengaruhi berapa ongkos kerja yang diberikan. Begitu juga dengan pekerjaan yang dilakukan dan lokasi kerjanya. Biar Anda bisa mendapatkan gambaran biaya penggunaan jasanya. Simak informasi berikut
Daftar isi konten:
Arti dan Ruang Lingkup Kerja Tukang Harian
Yang dimaksud dengan tukang harian adalah orang yang melakukan suatu pekerjaan berdasarkan kesepakatan bersama dan diberi upah harian. Artinya, jika mereka bekerja hari ini maka usai bekerja hari ini langsung dibayar.
Tukang harian akan berbeda penjabarannya dengan tukang borongan, yang penggajiannya berdasarkan sebuah proyek yang disepakati. Artinya pihak pemberi kerja dan pemborong menyepakati jasa tukang di awal kerjasama, lalu pembayaran gajinya dilakukan setelah proyek selesai.
Ruang lingkup kerja dari para tukang yang bekerja harian ini, biasanya ditentukan berdasarkan skill yang dimiliki oleh tukang itu sendiri. Misalnya, tukang gali sumur maka penggunaan jasanya adalah untuk menggali sumur. Tukang cor beton, dipakai jasanya untuk pekerjaan pengecoran beton pada bangunan.
Dengan jelasnya ruang lingkup ini, akan lebih mempermudah Anda untuk mencari tukang berdasarkan pekerjaan yang ingin diberikan kepada tukang tersebut. Walaupun tidak sedikit tukang yang punya banyak keahlian, sehingga bisa dipakai jasanya untuk berbagai pekerjaan.
Cara Menghitung Biaya Tukang Harian dan Borongan
Mungkin ada diantara Anda yang masih sulit membedakan tukang harian dan borongan. Keduanya sama sama tukang, hanya saja sistem pemberian upah yang berbeda. Ada yang pakai sistem harian, ada juga yang memakai sistem proyek atau borongan.
Penghitungan Upah Tukang Harian
Untuk mendapatkan nilai upah tukang harian, bisa dilakukan dengan merujuk pada Pasal 17 Peraturan Pemerintah Tentang Pengupahan. Dimana dijelaskan bahwa ada dua pilihan sistem perhitungan upah tersebut.
Perusahaan dengan 6 Hari Kerja Seminggu
Jika sebuah perusahaan menerapkan 6 hari kerja dalam satu minggu, maka upah yang diberikan mengacu pada Upah Minimum Kota (UMK) atau Upah Minimum Provinsi (UMP) yang dibagi 25 hari
Perusahaan dengan 5 Hari Kerja Seminggu
Sedangkan jika hari kerja hanya lima dalam seminggu, maka perhitungannya adalah UMP atau UMK dibagi 21 hari.
Satu hal yang perlu dipastikan jika mengacu pada aturan ini adalah, upah sebulan yang diberikan kepada tukang harian tidak boleh lebih rendah dibandingkan UMP atau UMK yang menjadi acuannya.
Sebagai contoh, upah minimum kota A adalah Rp.3 juta. Sebuah perusahaan menerapkan sistem 6 hari kerja dalam seminggu. Maka upah harian pekerja yang dapat diberikan adalah: 3.000.000/25 = Rp120.000. artinya upah minimum yang bisa diberikan untuk tukang adalah paling rendah Rp120.000.
Penghitungan Upah Tukang Borongan
Beda dengan penghitungan ongkos tukang bangunan harian, untuk borongan dihitung dengan cara yang cukup mudah yaitu berdasarkan luas area kerja yang dilakukan. Ada juga yang berdasarkan jumlah kerja selesai dan lainnya.
Sebagai contoh, seorang tukang bangunan mengerjakan pembangunan sebuah rumah dengan luas 70 m2. Sedangkan diketahui upah per m2 nya adalah Rp500 ribu. Maka upah tukang borongan itu adalah Rp500.000 x 70 =Rp35.000.000
Sistem pemberian upah bisa disesuaikan antara kedua belah pihak. Ada yang dibayar sesuai dengan termin pembayaran proyek pada pemborong. Ada juga yang memang diberikan di akhir proyek dengan sistem yang jelas.
Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Tukang Harian
Sebelum memutuskan apakah menggunakan tukang harian atau tidak, kenali dulu plus minus menggunakan jasa mereka terutama dari segi kualitas dan pemberian biaya tukang harian tersebut.
Keunggulan
Kalau menggunakan tukang harian, Anda sebagai pengguna jasa tidak harus menyediakan uang banyak untuk upah mereka dalam sekali waktu. Alasannya, pemberian upah diberikan harian sehingga cukup menyediakan dana sesuai jumlah pekerja dan posisi masing-masing setiap harinya.
Selain itu, untuk mendapatkan tukang terbaik juga tidak sulit. Jika ternyata tukang yang dipakai hari ini tidak sesuai harapan, Anda tinggal memberikan gajinya hari ini kemudian bisa langsung mencari ganti tukang baru untuk hari berikutnya.
Sedangkan dari sisi tukangnya sendiri, dengan sistem upah harian ini akan memastikan mereka selalu membawa hasil setiap hari selama bekerja. Apalagi jika selalu bekerja tanpa jeda, selain memenuhi semua kebutuhan hidup mereka juga dapat menabung untuk masa depan.
Kekurangan
Disamping sejumlah kelebihan di atas, Anda juga perlu tahu kalau menggunakan pekerja harian juga memiliki kekurangan. Seperti, target kerja tidak tercapai karena pekerja jarang masuk. Hal ini bisa saja terjadi karena tidak ada keterikatan jangka panjang antara pemberi kerja dan pekerja harian tersebut.
Jika pekerja tiba-tiba berhenti, Anda harus mencari ganti dulu supaya pekerjaan bisa dilanjutkan. Ini tentu akan membuang-buang waktu, terutama untuk pekerjaan yang sudah punya tenggat waktu selesai yang harus dicapai.
Oleh karena itu, banyak yang menyarankan jika mau memakai pekerja harian sebaiknya hanya untuk pekerjaan skala kecil yang bisa tuntas dalam satu hari. sedangkan untuk pekerjaan jangka panjang, disarankan pakai tukang borongan dan menerapkan cara menghitung upah borongan tukang bangunan yang tepat.
Bagaimana Tips Mendapatkan Tukang Harian Berkualitas?
Satu lagi hal yang perlu dipastikan ketika akan menggunakan jasa tukang atau pekerja harian adalah, bagaimana caranya supaya Anda bisa mendapatkan tukang yang berkualitas. Beberapa tips berikut ini dapat dilakukan.
Punya Kriteria yang Jelas
Pastikan terlebih dahulu kriteria yang diinginkan dari seorang pekerja tersebut. Biasanya akan berhubungan dengan kesehatan pekerja, karena mereka akan menggunakan kekuatan fisik untuk bekerja. Kemudian pastikan juga kemampuan dan keahlian mereka sesuai dengan yang Anda butuhkan.
Misalnya, mencari tukang cat tentu harus ahli mengecat dan tahu seluk beluk proses pengecatan yang benar. Begitu juga dengan spesifikasi tambahan, sesuai keahlian yang dimiliki. Misalnya, Anda mencari tukang bangunan bisa menambahkan spesifikasi tambahan misalnya bisa membaca gambar teknis sebagai acuan kerja.
Cari Rekomendasi
Carilah tukang berdasarkan rekomendasi orang-orang yang sudah pernah menggunakan jasa mereka. Dengan begitu, Anda dapat lebih mudah melakukan seleksi manakah nantinya dari rekomendasi tersebut dapat dipilih dan dipakai jasanya.
Beri Waktu Mencoba
Tidak usah takut untuk meminta pekerja memperlihatkan skill mereka sebelum mulai bekerja. Ini adalah bagian dari seleksi dan sebagai pengguna jasa, Anda punya kesempatan untuk itu agar tidak salah pilih.
Punya Daftar Tukang Pilihan
Seperti telah disebutkan sebelumnya, ada kemungkinan seorang tukang tidak bekerja setiap hari dan memutuskan berhenti kapanpun mereka mau. Untuk itu, Anda harus memiliki daftar tukang pilihan yang langsung dapat menggantikannya. Sehingga efisiensi waktu dan tenaga bisa dilakukan.
Menentukan biaya tukang harian tidaklah susah karena sudah diatur oleh pemerintah. Berikan upah yang sesuai dan tidak menyalahi aturan, kemudian ikuti tips mencari tukang terbaik supaya kerja yang dilakukan berjalan lancar dan hasilnya memuaskan.